Lebih dari 1.000 RS di Indonesia Perangi Corona

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 April 2020 16:59
Ruang Isolasi RSPi Sulianti. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ruang Isolasi RSPi Sulianti. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demi menanggulangi pandemi COVID-19 lebih dari 1.000 rumah sakit (RS) di Indonesia kini merawat pasien positif ataupun pasien dalam pengawasan (PDP).

"Rumah sakit ini merupakan gabungan dari RS yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah, RS swasta, TNI, hingga Polri yang tergabung dalam satu sistem Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dari pusat hingga daerah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Senin (27/04/2020).

Hal ini menurutnya juga sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kapasitas dan kualitas RS rujukan. Saat ini sebanyak 10 ribu tempat tidur yang tersedia, dan masih ditempati oleh 7-8 ribu pasien COVID-19.

"Secara kapasitas jumlah tempat tidur yang tersedia masih sangat cukup," kata Yurianto.

Lebih dari 1.000 RS di Indonesia Perangi CoronaFoto: Penanganan Covid-19 RS Darurat Wisma Atlet (Dok BNPB)


Dia juga mengharapkan masyarakat memanfaatkan layanan konsultasi telemedicine dan mengurangi kunjungan langsung ke RS, agar tidak terpapar COVID-19 di RS karena potensi penularan yang tinggi.

Sementara untuk RS Darurat Wisma Atlet sejak beroperasi 23 Maret hingga 27 April 2020 telah menangani 1.645 pasien. Dengan jumlah pasien rawat inap 832 orang, tidak rawat inap 183 orang, keluar dari RS sebanyak 630 orang yang 82 di antaranya dipindahkan ke RS rujukan.

Hingga Senin pukul 12.00 WIB, total kasus positif COVID-19 di RI mencapai 9096 orang, bertambah 214 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Selain itu terjadi penambahan kasus kematian sebanyak 22 orang sehingga total menjadi 765 orang. Adapun jumlah pasien yang sembuh mencapai 1.151 orang, meningkat 44 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

"Kita berusaha semampu-semampunya untuk melakukan 10.000 tes real time PCR," ujar Yurianto.


(dru) Next Article BNPB Sebut Ada 20 Provinsi 'Bandel' Nih, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular