Serba Prihatin di Negeri Kim Jong Un

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2020 13:25
Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara dan Korea Selatan memang bertetangga, bahkan satu rumpun bangsa. Namun kondisi dua negara yang berseteru sejak Perang Korea pada 1950-an bak bumi dan langit.

Korea Selatan adalah salah satu negara anggota G20, kelompok negara yang menguasai lebih dari 80% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Pada 2018, PDB Negeri Ginseng bernilai US$ 1,69 triliun, peringkat ke-11 dunia.

Korea Selatan juga sudah menjadi pemain penting dalam rantai pasok global. Siapa yang tidak kenal dengan produk eletronik made in Korea seperti Samsung dan LG. Atau produk otomotif seperti Hyundai, KIA, dan Daewoo.


Pada 2018, produksi manufaktur Korea Selatan menguasai 3,3% dari pasar dunia. Hanya kalah dari kekuatan-kekuatan besar yang lebih duluan mapan yaitu China, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Jerman.

Statista

Negara makmur, rakyat pun sejahtera. Kajian Komisi Uni Eropa menyebutkan, PDB per kapita Korea Selatan pada 2019 sebesar KRW 35,53 juta atau sekira Rp 441,8 juta dengan kurs saat ini. Sebagai gambaran, PDB per kapita Indonesia tahun lalu adalah Rp 59,1 juta.



Salah satu wujud kesejahteraan rakyat Negeri K-Pop adalah rasio elektrifikasi. Saat ini 100% atau seluruh penduduk di Korea Selatan sudah merasakan listrik. Indonesia sedikit lagi 100%, sampai akhir 2019 masih di 98,89%.


Membandingkan Korea Selatan dan Indonesia saja sudah beda. Kalau membandingkan Korea Selatan dengan Korea Utara, lebih jomplang lagi.

Korea Selatan bisa menjadi pemain besar di perekonomian dunia karena ekspornya kuat. Tahun lalu, nilai ekspor Korea Selatan mencapai US$ 542,32 miliar. Dalam periode yang sama, nilai ekspor Korea Utara adalah US$ 399,02 juta.



Kalau ekspor Korea Selatan sudah mengandalkan produk manufaktur, bahkan yang berteknologi tinggi sepeti semikonduktor, maka Korea Utara masih mengandalkan sumber daya alam. Observatory of Economic Compexity (OEC) mencatat pada 2017 nilai ekspor Korea Utara adalah US$ 1,74 miliar. Dari jumlah tersebut, 21% (US$ 368 juta) adalah briket batu bara.

Ekonomi Korea Utara yang tertutup membuat negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un ini sulit mencapai kemakmuran. Kalau PDB Korea Utara sudah lebih dari US$ 1 triliun, maka PDB Korea Utara hanya US$ 29,6 miliar. Bumi-langit benar ini.


Dalam hal PDB per kapita, Korea Utara juga jauh tertinggal. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan PDB per kapita di Korea Utara pada 2017 adalah US$ 685 atau sekitar Rp 10,63 juta. Dengan Indonesia saja masih kalah jauh, apalagi dengan Korea Selatan.

Bagaimana dengan rasio elektrifikasi? Ini juga memprihatinkan. Bank Dunia mencatat rasio elektrifikasi di Korea Utara adalah 43,87%. Artinya tidak sampai separuh penduduk Korea Utara yang sudah menikmati listrik.





TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular