Wuhan Bebas Corona, Produksi Mobil China Siap 'Ngegas' Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2020 11:17
Kondisi terkini kota Wuhan usai Lockdown dicabut. (AP/Ng Han Guan)
Foto: Kondisi terkini kota Wuhan usai Lockdown dicabut. (AP/Ng Han Guan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sisa-sisa 'luka' akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China masih terlihat. Namun perlahan 'borok' itu mulai menutup dan sembuh.

Data ekonomi China memang masih menunjukkan kontraksi. Akan tetapi ada perbaikan sehingga ada harapan untuk pulih dalam waktu yang tidak terlampau lama.

Misalnya rilis data terbaru mengenai keuntungan industri (industrial profit). Data ini menggambarkan keuntungan yang diraih perusahaan manufaktur besar dengan pendapatan lebih dari CNY 20 juta (Rp 43,98 miliar dengan kurs saat ini) per tahun. Ketika kondisi bisnis sedang oke, maka laba akan naik dan sebaliknya kalau sedang ada 'badai' maka keuntungan bakal anjlok.

Selama periode Januari-Maret 2020, laba industrial China mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif -36,7% secara dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Secara nominal, laba industrial tercatat CNY 781,45 miliar (Rp 1,72 triliun).

Meski masih terkontraksi, dan kontraksinya lumayan parah, tetapi sebenarnya ada perbaikan karena pada Januari-Februari kontraksinya mencapai -38,3%. Angka -38,3% adalah yang terparah setidaknya sejak 1999.

 

Perlahan tetapi pasti, 'borok' di perekonomian Negeri Tirai Bambu mulai sembuh. Jika tidak ada penyebaran tahap kedua (second outbreak), maka sepertinya tidak butuh waktu lama bagi ekonomi China untuk bangkit berdiri dan berlari.



Tanda-tanda ke arah sana sudah ada. Hari ini, datang kabar baik dari Kota Wuhan. Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut adalah ground zero penyebaran virus corona, Covid-19 bermula dari sana.

Dalam hitungan hari setelah virus menyebar, pemerintah langsung 'mengunci' Wuhan. Tidak boleh ada warga yang meninggalkan rumah kecuali untuk urusan yang sangat mendesak. Transportasi publik dan akses keluar/masuk wilayah ditutup.

Pemerintah China juga membangun sejumlah rumah sakit temporer untuk meningkatkan kapasitas penanganan pasien corona. Di Wuhan ada ada 15 rumah sakit temporer yang merawat sekitar 12.000 pasien.

Berbagai upaya tersebut membuahkan hasil. Hari ini, pasien positif corona terakhir di Wuhan sudah sembuh. Wuhan sudah bebas corona!

"Pada 26 April, jumlah pasien corona di Wuhan adalah nol. Terima kasih kepada upaya bersama seluruh Wuhan dan para tenaga medis dari penjuru negeri," kata Mi Feng, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Total pasien positif corona di Wuhan adalah 46.452 orang atau 56% dari seluruh kasus di China. Sementara pasien meninggal di Wuhan adalah 3.869 orang, 84% dari total korban jiwa di seluruh China.


Kini dengan bebasnya Wuhan dari corona, aktivitas masyarakat sudah bisa berangsur normal (belum bisa sepenuhnya pulih, perlu tahapan). Termasuk aktivitas di industri manufaktur.

"Wuhan dikenal sebagai Motor City karena menjadi lokasi pabrikan besar seperti Honda, Nissan, Peugeot, dan Renault. Untuk Honda sendiri, fasilitas di Hubei menyumbang sekitar 50% dari total produksi di seluruh China pada 2019. Sedangkan Provinsi Hubei berkontribusi sekitar 10% dari total produksi mobil China," jelas riset World Economic Forum.

Selama masa lockdown, potensi itu hilang. Pada Maret 2020, ekspor Wuhan tercatat 'cuma' US$ 323,84 juta. Anjlok 73,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pantas laba industrial di China ambles seambles-amblesnya.

 

Dengan aktivitas di Wuhan yang mulai bangkit, industri otomotif China pun akan kembali 'ngegas'. Jadi ada harapan laba industrial pada bulan-bulan berikutnya akan membaik, bahkan bisa kembali ke teritori positif.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular