
Ada Bupati Marah & Sebut Menteri Ngeyel Soal BLT, Kenapa?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
27 April 2020 04:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Salim Landjar kembali menjadi sorotan publik. Setelah gaya unik dalam menyosialisasikan bahaya Covid-19, kali ini Sehan diperbincangkan gara-gara geram perihal mekanisme bantuan langsung tunai (BLT).
"BLT-nya kapan? Masih mau buka-buka rekeninglah, inilah, kriteria macam-macam. Negeri sudah mau bangkrut menteri-menteri masih pada ngeyel semua," kata Sehan dalam video berdurasi 2.20 menit tersebut.
"Yang BLT ini lapar, dia yang paling miskin sekarang. Uangnya nggak tahu mau kucur kapan?," lanjutnya.
Dikonfirmasi Minggu (26/4/2020), Sehan membenarkan konten video itu.
"Kalau sistem pembagian BLT tanya saja di Kemensos dan Kemendes. Itu program kedua kementerian itu. Kalau program saya menelangi kesulitan rakyat yang sangat mendesak, mereka butuh makan hari ini, bukan disuruh menunggu besok, atau sampai administrasi tentang BLT selesai," ujarnya.
"Kebutuhan untuk isi perut rakyat tidak bisa menunggu onggokan kertas yang diminta oleh para menteri, sebagai syarat untuk mendapatkan uang Rp 600 ribu, rakyat saya bahkan memohon biar tidak dapat duit BLT," lanjut Sehan di laman detik.com.
Ia pun mengungkapkan Pemkab Boltim akan tetap memberikan bantuan kepada warga yang meminta beras meski termasuk penerima BLT. Sebab, menurut Sehan, kebutuhan warga tak bisa menunggu.
"Iya, masalahnya sampai saat ini BLT nya belum ada, mesti (harus) lengkap administrasi, dan buka rekening bank, sementara perutnya perlu diisi sekarang," ujarnya.
"BLT, program kementerian yang belum tahu kapan realisasinya, sementara saya bupati yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keselamatan rakyat, makanya saya tidak ada waktu menunggu untuk penuhi kebutuhan rakyat Boltim yang sangat mendesak, apapun risikonya saya tetap penuhi kebutuhan saat ini," pungkas Sehan.
(miq/sef) Next Article Cerita Sri Mulyani Soal Dana BLT Dipakai Buat Bayar DP Motor
"BLT-nya kapan? Masih mau buka-buka rekeninglah, inilah, kriteria macam-macam. Negeri sudah mau bangkrut menteri-menteri masih pada ngeyel semua," kata Sehan dalam video berdurasi 2.20 menit tersebut.
"Yang BLT ini lapar, dia yang paling miskin sekarang. Uangnya nggak tahu mau kucur kapan?," lanjutnya.
"Kalau sistem pembagian BLT tanya saja di Kemensos dan Kemendes. Itu program kedua kementerian itu. Kalau program saya menelangi kesulitan rakyat yang sangat mendesak, mereka butuh makan hari ini, bukan disuruh menunggu besok, atau sampai administrasi tentang BLT selesai," ujarnya.
"Kebutuhan untuk isi perut rakyat tidak bisa menunggu onggokan kertas yang diminta oleh para menteri, sebagai syarat untuk mendapatkan uang Rp 600 ribu, rakyat saya bahkan memohon biar tidak dapat duit BLT," lanjut Sehan di laman detik.com.
Ia pun mengungkapkan Pemkab Boltim akan tetap memberikan bantuan kepada warga yang meminta beras meski termasuk penerima BLT. Sebab, menurut Sehan, kebutuhan warga tak bisa menunggu.
"Iya, masalahnya sampai saat ini BLT nya belum ada, mesti (harus) lengkap administrasi, dan buka rekening bank, sementara perutnya perlu diisi sekarang," ujarnya.
"BLT, program kementerian yang belum tahu kapan realisasinya, sementara saya bupati yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan keselamatan rakyat, makanya saya tidak ada waktu menunggu untuk penuhi kebutuhan rakyat Boltim yang sangat mendesak, apapun risikonya saya tetap penuhi kebutuhan saat ini," pungkas Sehan.
(miq/sef) Next Article Cerita Sri Mulyani Soal Dana BLT Dipakai Buat Bayar DP Motor
Most Popular