Swasembada Energi RI

Penasihat Khusus Prabowo Usulkan Subsidi BBM Dialihkan Jadi BLT

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
18 February 2025 16:01
Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro memberi sambutan secara virtual di acara Special Dialog Swasembada Energi, di Hotel Four Season Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro memberi sambutan secara virtual di acara Special Dialog Swasembada Energi, di Hotel Four Season Jakarta, Selasa (18/2/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro mengusulkan adanya perubahan terhadap proses penyaluran subsidi terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik di Indonesia.

Ia mengusulkan agar penyaluran subsidi BBM dan listrik dapat dilakukan dengan skema bantuan langsung tunai (BLT). Adapun penyaluran subsidi BBM dan listrik saat ini masih menggunakan skema subsidi yang berbasis pada barang atau subsidi terbuka.

"Subsidi jadi tarik menarik subsidi harga atau langsung kita sudah lakukan sejak 2000'an kita kembangkan subsidi langsung terutama BBM dan juga listrik," kata Purnomo Dalam acara Special Dialogue Swasembada Energi CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan bahwa regulasi yang mengatur terkait penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite akan terbit pada tahun ini.

"Insya allah akan diumumkan di tahun 2025, bulannya nanti saya sampaikan ya," kata Bahlil singkat di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Senin (6/1/2025).

Ia mengatakan bahwa pihaknya bakal melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyiapkan data terkait formula pendistribusian subsidi energi. Meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik.

Setidaknya terdapat dua skema penyaluran subsidi energi ke masyarakat. Salah satunya yakni dengan bantuan langsung tunai (BLT) agar lebih tepat sasaran.

"BPS adalah institusi yang ditunjuk oleh Pak Presiden untuk mengumpulkan semua data. Baik yang ada di Mensos, Pertamina, maupun PLN," kata dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaspol! Prabowo Bakal Lanjutkan Hilirisasi Sampai Konsumen Akhir

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular