Ada Larangan Penerbangan, Gimana Nasib WNI yang Ingin Pulang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara layanan transportasi udara penumpang komersil selama lebih dari sebulan untuk memutus rantai penyebaran wabah virus corona (COVID-19).
Penghentian sementara layanan transportasi itu berlaku mulai Jumat (24/4/2020) hingga 1 Juni 2020, bertepatan dengan masa mudik idul fitri tahun 1441 hijriah, kata Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis.
Namun pada Jumat, Kemenhub mengumumkan akan menetapkan pemberlakuan setop operasional penerbangan khusus domestik mundur sehari, yakni mulai Sabtu besok.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan larangan terbang ini akan berlaku baik pada perjalanan dalam negeri (domestik) maupun luar negeri (internasional).
"Untuk sektor transportasi udara saya sampaikan pertama larangan perjalanan dalam negeri dan luar negeri, baik transportasi udara berjadwal maupun carter 24 April-1 Juni 2020," kata Novie, Kamis.
Namun, Novie mengatakan akan ada pengecualian untuk pimpinan lembaga tinggi negara maupun wakil kenegaraan hingga organisasi internasional. "Selain itu, organisasi penerbangan khusus pemulangan WNI, WNA dan terkait penegakan hukum dan pelayanan darurat petugas penerbangan masih bisa dengan seizin menteri."
Hal senada juga disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Dalam pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Jumat, Judha mengatakan penerbangan repatriasi masih memungkinkan untuk dilakukan meski aturan penghentian sementara penerbangan diberlakukan.
"Kami sedang koordinasikan dengan Kemenhub yang menerbitkan ketentuan baru tersebut. Dalam ketentuan tersebut, penerbangan repatriasi masih memungkinkan." jelas Judha tanpa rincian lebih lanjut.
(res/sef) Next Article Bali Sepi Gegara Corona, Tiket Pesawat Diskon Pekan Ini!
