
Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Jurusnya Apa Mas Ganjar?
Exist in Exist, CNBC Indonesia
24 April 2020 08:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya memastikan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan untuk warga Jateng bisa tepat sasaran.
"Sebetulnya bantuannya banyak sekali, ada APBN, ada APBD provinsi, ada APBD kabupaten/kota, dan ada dana desa. Ini kan layer-nya banyak, maka kalau tidak hati-hati, jangan sampai orang bisa dapat bantuan macam-macam," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kepada CNBC Indonesia dalam program Closing Bell, Kamis (23/4/2020).
Contohnya, jelas Ganjar, kategori masyarakat miskin desil 1 dan desil 2 akan dijamin oleh Kementerian Sosial melalui program keluarga harapan (PKH) atau bantuan non tunai. Untuk itu, bagi warga yang sudah menerima bantuan tersebut, tidak perlu diberikan lagi bantuan langsung tunai (BLT).
"Nah sekarang desil 3, desil 4, yang mereka rata-rata mohon maaf abis di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kelompok miskin baru dan sebagainya, ini harus dijamin. Nah agar tidak ganda, maka data mesti clear," ungkapnya.
"Nah sisa-sisa yang belum tercover itu, sekarang mari kita hitung, ayo dibantu dengan bantuan langsung tunainya, baik dari yang diberikan Kemensos atau yang diberikan dana desa. Kalau sudah dapat, gak usah dapat lagi," tambahnya.
Selebihnya, lanjut Ganjar, warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat akan dibantu dengan bantuan dari anggaran pemerintah kota dan provinsi.
"Sehingga, coveragenya akan lebih banyak," ujarnya.
Selain dari pemerintah, pihaknya juga mengajak partisipasi para filantropi, pengusaha dan masyarakat lain untuk ikut membantu orang yang kurang mampu.
"Kita dorong spiritnya tidak boleh hanya menengadahkan tangan untuk minta-minta saja. Tapi juga ada kekuatan dari bawah, gotong royong membuat tumpang tangan, saling menolong antar tetangga. Ini cerita kemunisaan yang adil dan beradab. Ini yang mesti kita dorong terus menerus, biar sourcesnya tidak tunggal," pungkasnya.
Berdasarkan data media harian COVID-19 per 23 April, ada 538 kasus corona di Jawa Tengah. Sebanyak 54 sembuh dan 53 meninggal.
Secara total, saat ini ada 7.775 kasus corona di RI. Di mana 960 sembuh dan 647 meninggal.
(sef/sef) Next Article Buka-Bukaan Ganjar Pranowo Soal Pabrik Ramai-Ramai ke Jateng
"Sebetulnya bantuannya banyak sekali, ada APBN, ada APBD provinsi, ada APBD kabupaten/kota, dan ada dana desa. Ini kan layer-nya banyak, maka kalau tidak hati-hati, jangan sampai orang bisa dapat bantuan macam-macam," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kepada CNBC Indonesia dalam program Closing Bell, Kamis (23/4/2020).
"Nah sekarang desil 3, desil 4, yang mereka rata-rata mohon maaf abis di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kelompok miskin baru dan sebagainya, ini harus dijamin. Nah agar tidak ganda, maka data mesti clear," ungkapnya.
"Nah sisa-sisa yang belum tercover itu, sekarang mari kita hitung, ayo dibantu dengan bantuan langsung tunainya, baik dari yang diberikan Kemensos atau yang diberikan dana desa. Kalau sudah dapat, gak usah dapat lagi," tambahnya.
Selebihnya, lanjut Ganjar, warga yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat akan dibantu dengan bantuan dari anggaran pemerintah kota dan provinsi.
"Sehingga, coveragenya akan lebih banyak," ujarnya.
Selain dari pemerintah, pihaknya juga mengajak partisipasi para filantropi, pengusaha dan masyarakat lain untuk ikut membantu orang yang kurang mampu.
"Kita dorong spiritnya tidak boleh hanya menengadahkan tangan untuk minta-minta saja. Tapi juga ada kekuatan dari bawah, gotong royong membuat tumpang tangan, saling menolong antar tetangga. Ini cerita kemunisaan yang adil dan beradab. Ini yang mesti kita dorong terus menerus, biar sourcesnya tidak tunggal," pungkasnya.
Berdasarkan data media harian COVID-19 per 23 April, ada 538 kasus corona di Jawa Tengah. Sebanyak 54 sembuh dan 53 meninggal.
Secara total, saat ini ada 7.775 kasus corona di RI. Di mana 960 sembuh dan 647 meninggal.
(sef/sef) Next Article Buka-Bukaan Ganjar Pranowo Soal Pabrik Ramai-Ramai ke Jateng
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular