Dampak Corona

Bisnis Bus Pariwisata Babak Belur Dihantam Corona

Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
22 April 2020 18:20
Bus Listrik
Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha bus pariwisata mengaku telah terjadi penurunan omzet hingga 95% akibat tidak beroperasinya armada di masa pandemi. Angkutan bus memang termasuk yang paling terpukul sejalan terdampaknya sektor pariwisata.

Ketua Pebparindo, Januari Wan menyebutkan turunnya omzet terjadi sejak Maret, membuat pemasukan pelaku usaha hilang akibat tidak bisa beroperasi. Begitu pula dengan larangan mudik yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo tentu membuat aktivitas bus pariwisata khususnya di kawasan Jabodetabek menjadi terhenti dan terpaksa merumahkan seluruh awak busnya.

"Semakin parah, jadi jatuhnya 100 persen kita total tidak ada melakukan kegiatan apa-apa sementara saat menjelang lebaran juga kebutuhan-kebutuhan hidup sangat besar termasuk dari segi karyawan, pengemudi, kemudian banyak faktor lainnya. Jadi mau tidak mau kita dengan berat hati harus mengikuti kebijakan pemerintah," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/4).



Namun, ia menyayangkan masih banyaknya hasil temuan di lapangan bagi perusahaan pembiayaan atau leasing yang tidak mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah soal penundaan pembayaran cicilan selama 1 tahun ke depan.

Pengusaha bus pariwisata dan rental berharap pemerintah bisa memastikan stimulus perekonomian yang dijanjikan dapat berjalan efektif agar tidak berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Selama ini kan hanya sebagai penyampaian stimulus, ada juga disampaikan OJK, tapi pada praktik di lapangan itu masih sangat banyak perusahaan pembiayaan yang tidak melaksanakan dengan benar. Masih banyak pihak pembiayaan yang meminta biaya arbitrase sebesar Rp 2 juta, tapi ketika ditanya biaya Rp 2 juta itu untuk apa pihak pembiayaan tidak bisa menjelaskan apakah ini mengurangi hutang pokok apakah ini denda," katanya.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Tren Orang Naik Bus dan Kereta Lagi Tinggi, Pesawat Mahal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular