
BBM Effect Terasa, Bos Bus AKAP Langsung Naikkan Harga Tiket

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha transportasi langsung menyesuaikan harga angkutan setelah pemerintah resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Dari armada bus, Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven langsung menyesuaikan tarif angkutan antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
"Dampaknya utama jelas kenaikan biaya operasional. Tarif kami kemarin langsung disesuaikan sekitar 15%," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (5/9/22).
Kenaikan tarif bus bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Ada yang menaikkan lebih besar atau lebih kecil dari keputusan yang diambil oleh PO Sumber Alam.
"15% untuk jalur saya, kalau teman-teman, berkisar 10-20%," sebut Anthony.
Padahal, kenaikan biaya solar mencapai 32%, yakni dari Rp 5.150 ke Rp 6.800. Penyesuaian sebesar 15% yang diambil PO Sumber Alam bahkan tidak mencapai setengah dari kenaikan harga solar. Namun, Anthony mengindikasikan berat untuk menaikkan tarif lebih besar dari diambilnya saat ini.
"Kalau dibilang cukup, ya hanya untuk meng-cover operasional dan memperhatikan kemampuan pasar," katanya.
Dari situs resminya, PO sumber Alam sudah melampirkan tarif baru, misalnya Semarang - Magelang Rp 60.000, Purworejo/Kutoarjo - Cilacap Rp 60.000, Gombong/Kebumen/Prembun - Semarang Rp 90.000 serta Semarang - Cilacap Rp 100.000.
Langkah menaikkan tarif mau tidak mau dinaikkan. Bagi pengusaha bus, yang paling terasa adalah kenaikan harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) yakni berlaku sejak pukul 14.30 WIB.
(hoi/hoi) Next Article Tren Orang Naik Bus dan Kereta Lagi Tinggi, Pesawat Mahal?