Jokowi Larang Mudik, Jasa Marga Tegaskan Tak Ada Tol Tutup

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 April 2020 13:17
jalan Tol Japek II  (istimewa/Djoko Setijowarno)
Foto: jalan Tol Japek II (istimewa/Djoko Setijowarno)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyatakan mudik lebaran 2020 dilarang. Seiring dengan kebijakan tersebut, PT Jasa Marga menegaskan tidak ada penutupan ruas tol.

"Tidak ada penutupan tapi pembatasan. Kita masih menunggu regulasinya. Kemenhub akan menyampaikan segera. Kami dari Jasa Marga siap melaksanakan kebijakan pemerintah. Kami akan berkoordinasi dengan Kemenhub dan Korlantas khususnya untuk pembatasan di ruas jalan tol," kata Division Head Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad Reza Febriano dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (22/4/20).

Dia menyebut, secara teknis pembatasan yang dimaksud masih dalam tahap pembahasan. Yang jelas, Jasa Marga siap memberikan dukungan personel untuk membantu penegakan hukum dalam rangka pembatasan ini.



"Tentunya kami akan menyiapkan dukungan personel maupun juga sarana perlengkapan lalu lintas. Dalam rangka melakukan pembatasan tersebut. Jadi sifatnya kami mendukung apa yang nanti akan dijalankan oleh pihak kepolisian dalam hal ini baik Polda Metro Jaya maupun Korlantas Polri, maupun arahan dari Kementerian Perhubungan," tandasnya.

Dia mengaku, pengguna tol sudah banyak menurun sejak sebelum adanya larangan mudik dari Jokowi. Jasa Marga juga memahami kebijakan pemerintah, bahkan ikut mengimbau warga untuk bekerja atau belajar dari rumah.

"Ini sejalan dengan dukungan kami dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 yaitu dengan melakukan imbauan secara rutin kepada masyarakat juga kepada pengguna jalan. Terkait untuk bekerja dan belajar dari rumah. Juga untuk mematuhi protokol yang ditetapkan pemerintah dalam rangka melakukan aktivitas khususnya kegiatan di luar rumah," urainya.

Sejak diumumkan adanya kasus Covid-19, dan penetapan terkait status darurat Covid-19 oleh pemerintah, tentunya lalu lintas di tol milik Jasa Marga sudah mengalami penurunan. Dia menyebut, penurunannya sangat signifikan.

Jasa Marga mencatat tren penurunan lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Utama barrier yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek misalnya Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta Cikampek (akses arah Timur), GT Cikupa Exit Jalan Tol Jakarta-Merak (akses arah barat) dan GT Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi (akses arah Selatan), dengan rincian sebagai berikut:

  1. 7 hari sejak imbauan WFH (16-22 Maret 2020), terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar -12%, GT Cikupa Exit sebesar -14% dan GT Ciawi 2 sebesar -19%.
  2. 14 hari sejak imbauan WFH (16-29 Maret 2020), terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar -15%, GT Cikupa Exit sebesar -19% dan GT Ciawi 2 sebesar -26%.
  3.  28 hari sejak imbauan WFH dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB (16 Maret 2020-13 April 2020), terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar -27%, GT Cikupa Exit sebesar -26% dan GT Ciawi 2 sebesar -35%.

Selain di Jalan Tol Jasa Marga Group yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, Jasa Marga juga mencatat adanya penurunan lalu lintas di ruas jalan tol jarak jauh antar kota. Sebagai contohnya di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga Group, terjadi penurunan sekitar -34% dari LHR normal.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular