
Di Depan Investor Air, Basuki Curcol Nikahan Anak Saat Covid
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 April 2020 16:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar market sounding proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian Serpong. Ajang ini berlangsung melalui video conference yang dibuka langsung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam kesempatan itu, Basuki sempat curhat colongan (curcol) suasana pernikahan anaknya belum lama ini. Basuki membandingkan tamu yang hadir dalam market sounding ini dengan acara pernikahan anaknya.
"Ini saya kira lebih banyak tamunya. Saya kemarin, akad nikah anak saya yang hadir cuma keluarga saya. Gak ada tamu. Kalau sekarang lebih banyak tamunya," kata Basuki, Jumat (17/4/20).
Market sounding ini sendiri dihadiri 150 peserta dari 71 institusi yang berasal dari calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi dan lainnya. Basuki mengaku bersyukur market sounding bisa berlangsung meski dalam masa pandemi corona (Covid-19).
"Secara rasional Covid-19 ini pasti akan berlalu, hanya kita belum tahu kapan secara pasti. Tapi Allah memberikan ini tidak mungkin selamanya. Jadi apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat ketika kondisi ini berlalu, karena ini penyediaan air minum," bebernya.
Proyek SPAM Regional Karian Serpong ditawarkan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Proyek ini ditaksir membutuhkan biaya investasi senilai Rp 2,21 triliun. Masa kontrak yang direncanakan adalah selama 33 tahun, dengan pengembalian investasi dilakukan melalui tarif air.
"Saya kira dengan perkiraan investasi Rp 2,21 trilliun ini, pasti juga ada penjaminannya. Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan bisa segera ditetapkan pelaksananya, pemenangnya untuk segera dilaksanakan konstruksinya," imbuh Basuki.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, total kapasitas SPAM Regional tersebut 4.600 liter/detik (lpd). Dengan kapasitas tersebut, SPAM ini mampu melayani pemenuhan air minum di area DKI Jakarta (3.200 lpd), Tangerang (650 lpd), dan Tangerang Selatan (750 lpd) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 km.
Latar belakang munculnya Proyek SPAM Regional Karian Serpong tersebut yaitu karena terbatasnya cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta. Pelayanan yang ada baru mencapai 28,05%, sementara PDAM Kota Tangerang 12,77% (untuk melayani Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan).
Di lain pihak ada keterbatasan APBN untuk pembangunan infrastruktur, sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan proyek SPAM melalui KPBU.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Dalam kesempatan itu, Basuki sempat curhat colongan (curcol) suasana pernikahan anaknya belum lama ini. Basuki membandingkan tamu yang hadir dalam market sounding ini dengan acara pernikahan anaknya.
"Ini saya kira lebih banyak tamunya. Saya kemarin, akad nikah anak saya yang hadir cuma keluarga saya. Gak ada tamu. Kalau sekarang lebih banyak tamunya," kata Basuki, Jumat (17/4/20).
Market sounding ini sendiri dihadiri 150 peserta dari 71 institusi yang berasal dari calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi dan lainnya. Basuki mengaku bersyukur market sounding bisa berlangsung meski dalam masa pandemi corona (Covid-19).
"Secara rasional Covid-19 ini pasti akan berlalu, hanya kita belum tahu kapan secara pasti. Tapi Allah memberikan ini tidak mungkin selamanya. Jadi apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat ketika kondisi ini berlalu, karena ini penyediaan air minum," bebernya.
Proyek SPAM Regional Karian Serpong ditawarkan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Proyek ini ditaksir membutuhkan biaya investasi senilai Rp 2,21 triliun. Masa kontrak yang direncanakan adalah selama 33 tahun, dengan pengembalian investasi dilakukan melalui tarif air.
"Saya kira dengan perkiraan investasi Rp 2,21 trilliun ini, pasti juga ada penjaminannya. Mudah-mudahan apa yang kita rencanakan bisa segera ditetapkan pelaksananya, pemenangnya untuk segera dilaksanakan konstruksinya," imbuh Basuki.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, total kapasitas SPAM Regional tersebut 4.600 liter/detik (lpd). Dengan kapasitas tersebut, SPAM ini mampu melayani pemenuhan air minum di area DKI Jakarta (3.200 lpd), Tangerang (650 lpd), dan Tangerang Selatan (750 lpd) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 km.
Latar belakang munculnya Proyek SPAM Regional Karian Serpong tersebut yaitu karena terbatasnya cakupan layanan PAM Jaya untuk DKI Jakarta. Pelayanan yang ada baru mencapai 28,05%, sementara PDAM Kota Tangerang 12,77% (untuk melayani Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan).
Di lain pihak ada keterbatasan APBN untuk pembangunan infrastruktur, sehingga perlu dilakukan percepatan pembangunan proyek SPAM melalui KPBU.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular