Mentan Realokasi Rp 3,6 T untuk Corona, DPR Minta Evaluasi

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 April 2020 15:38
Syahrul Yasin Limpo
Foto: Syahrul Yasin Limpo
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) akan merealokasi sejumlah pos anggaran untuk dialihkan ke dalam penanggulangan wabah virus korona. Nilainya mencapai Rp 3,6 triliun yang diambil dari 11 Direktorat Jenderal maupun Badan di lingkungan Kementan.

Dirjen Tanaman Pangan yang dipotong mencapai Rp.1,5 triliun. Kedua terbesar disusul Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian sebesar Rp 907 miliar.

SYL menjelaskan bahwa penghematan telah mempertimbangkan total realisasi termasuk outstanding kontrak. Termasuk belanja mengikat dari belanja pegawai, belanja operasional, PNBP, PLN, HLN serta honor dan BOP Badan PPSDM Pertanian.



"Maksud dari pemotongan anggaran ini sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan virus Corona (COVID-19)," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam Rapat Kerja virutal Komisi IV DPR dengan Kementan, Kamis (16/4).

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat Jenderal dari Rp 1,86 triliun menjadi Rp 1,84 triliun atau penghematan sebesar Rp 17,03 miliar
2. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dari Rp 5,76 triliun menjadi Rp 4,25 triliun atau penghematan sebesar Rp 1,5 triliun
3. Direktorat Jenderal Hortikultura Perkebunan dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 791 miliar atau penghematan sebesar Rp 290 miliar
4. Direktorat Jenderal Perkebunan dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,15 triliun atau penghematan sebesar Rp 372 miliar
5. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Rp 2,02 triliun menjadi Rp 1,76 triliun atau penghematan sebesar Rp 254 miliar
6. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 2,59 triliun atau penghematan sebesar Rp 907 miliar
7. Badan Litbang Pertanian dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 1,69 triliun atau penghematan sebesar Rp 106 miliar
8. Badan PPSDM Pertanian dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 1,58 triliun atau penghematan sebesar Rp 116 miliar
9. Badan Karantina Pertanian dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 983 miliar atau penghematan sebesar Rp 42,2 miliar

Dari penghematan tersebut, pihaknya sudah melakukan fokus anggaran sebesar Rp 1,85 triliun yang dialihkan pada beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Dukungan pencegahan penularan Corona Rp 45 miliar
2. Pengamanan ketersediaan pangan Rp 198,95 miliar
3. Social safety net Rp 1,6 triliun

Namun, realokasi tersebut tak dapat lampu hijau dari para anggota Komisi IV DPR. Mereka meminta Mentan untuk mengevaluasi ulang realokasi anggaran. Beberapa Ditjen yang memegang peran penting dalam ketersediaan pangan dinilai terpotong anggarannya terlalu dalam.

"BPSDM Litbang ini anggaran Rp. 1,8 triliun yang dipotong hanya Rp 106 miliar, BPPSDM Pertanian juga dari Rp 1,7 triliun hanya terkena Rp 116 miliar. Sementara di Dirjen PSP hampir Rp 1 triliun, dan Dirjen Tanaman Pangan Rp 1,5 triliun, Pak Menteri mungkin harus evaluasi kembali," kata politisi partai Demokrat Muslim

Tidak ketinggalan, politisi lain juga menyampaikan aspirasi yang sama. Karena sektor pertanian dinilai menjadi tulang punggung dalam penanggulangan masa wabah. Jika anggaran dikurangi, dikhawatirkan ada ketidakefektifan dalam bekerja.

"Kami berharap Pak Menteri bertahan dan menyampaikan ke Pak Presiden dan Menteri Keuangan bahwa kita ini berada di gugus depan dan dalam rangka menyiapkan dan memastikan ketersediaan bahan pangan," kata politisi Partai Gerindra Sumail Abdullah.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Hore! Petani Indramayu Diguyur Bantuan 67 Ton Benih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular