
Ada Corona, Anggaran Eselon Kementan Dipangkas Rp 435 Miliar
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 May 2020 19:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) memutuskan untuk memangkas anggaran di beberapa pos anggaran, termasuk realokasi anggaran dari eselon I. Dana dari pemangkasan anggaran itu selanjutnya akan dialokasikan dalam penanggulangan COVID-19, atau lebih mengarah kepada medis.
Badan Litbang Pertanian menjadi yang paling besar dipotong anggarannya yakni mencapai Rp 194,22 miliar, disusul Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) menjadi yang dipotong sebesar Rp 151,84 miliar.
Kemudian disusul Sekretaris Jenderal sebesar sebesar Rp 52,97 miliar dan Badan Karantina pertanian Sebesar Rp 35,97 miliar. Total, Rp 435 miliar diperoleh melalui pemotongan anggaran di lingkup eselon I. Total anggaran 2020 Kementan sekitar Rp 21 triliun.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, pemotongan anggaran sudah sesuai dengan proporsi. Pasalnya, beberapa program dari badan yang dipotong anggarannya dikhawatirkan berjalan tidak maksimal.
"Pertimbangannya dengan perhitungan kemungkinan terjadinya pagu minus. Khususnya di BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian), Badan Litbang Pertanian serta kemungkinan terjadi stagnan dalam pelaksanaan program, dan kegiatan di Barantan (Badan Karantina Pertanian) dan Sekretariat Jenderal," kata SYL saat menggelar rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/5).
Realokasi anggaran tersebut nantinya digunakan untuk bantuan benih tanaman pangan dan alsintan atau alat mesin pertanian pasca panen, senilai Rp 163 miliar melalui Ditjen Tanaman Pangan. Kemudian Balitbangtan dan Barantan yang totalnya sebesar Rp 272 miliar akan dialihkan untuk alsintan prapanen.
Meski dirasa berat, ia tetap meyakini sejumlah program tetap bisa berjalan meski dengan anggaran yang dipotong. Di sisi lain, Kementan menjadi salah satu Kementerian di garda terdepan dalam menghadapi COVID-19. Utamanya dalam menyediakan pangan.
"Pemotongan dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan semua masukan dan hasil akhir dari rapat sebelumnya pada 27 April 2020," kata Syahrul.
(hoi/hoi) Next Article Hore! Petani Indramayu Diguyur Bantuan 67 Ton Benih
Badan Litbang Pertanian menjadi yang paling besar dipotong anggarannya yakni mencapai Rp 194,22 miliar, disusul Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) menjadi yang dipotong sebesar Rp 151,84 miliar.
Kemudian disusul Sekretaris Jenderal sebesar sebesar Rp 52,97 miliar dan Badan Karantina pertanian Sebesar Rp 35,97 miliar. Total, Rp 435 miliar diperoleh melalui pemotongan anggaran di lingkup eselon I. Total anggaran 2020 Kementan sekitar Rp 21 triliun.
"Pertimbangannya dengan perhitungan kemungkinan terjadinya pagu minus. Khususnya di BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian), Badan Litbang Pertanian serta kemungkinan terjadi stagnan dalam pelaksanaan program, dan kegiatan di Barantan (Badan Karantina Pertanian) dan Sekretariat Jenderal," kata SYL saat menggelar rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/5).
Realokasi anggaran tersebut nantinya digunakan untuk bantuan benih tanaman pangan dan alsintan atau alat mesin pertanian pasca panen, senilai Rp 163 miliar melalui Ditjen Tanaman Pangan. Kemudian Balitbangtan dan Barantan yang totalnya sebesar Rp 272 miliar akan dialihkan untuk alsintan prapanen.
Meski dirasa berat, ia tetap meyakini sejumlah program tetap bisa berjalan meski dengan anggaran yang dipotong. Di sisi lain, Kementan menjadi salah satu Kementerian di garda terdepan dalam menghadapi COVID-19. Utamanya dalam menyediakan pangan.
"Pemotongan dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan semua masukan dan hasil akhir dari rapat sebelumnya pada 27 April 2020," kata Syahrul.
(hoi/hoi) Next Article Hore! Petani Indramayu Diguyur Bantuan 67 Ton Benih
Most Popular