Kabar Baik! Kandidat Vaksin Covid-19 Ditemukan, Tapi....
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 April 2020 14:27

Sekalipun vaksin dan obat berhasil dikembangkan, tantangan besar masih menanti. Tantangan tersebut beragam dan kompleks. Tantangan yang dihadapi mulai dari yang sifatnya teknis hingga yang bersifat sosial-ekonomi.
Dari aspek teknis, tantangannya adalah bagaimana memproduksi vaksin atau obat tersebut dengan skala besar. Mengacu pada jurnal Nature, bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan suatu vaksin paling cepat adalah 12-18 bulan.
Kemungkinan besar vaksin baru ditemukan setelah pandemi ini reda. Namun bukan berarti pengembangan vaksin jadi sia-sia. Vaksin tetap dibutuhkan karena pandemi tidak akan benar-benar hilang dan bisa berubah menjadi penyakit musiman seperti flu.
Aspek teknis yang jadi sorotan adalah skala produksi vaksin itu sendiri ketika sudah ditemukan. Jika jenis vaksin yang digunakan masih berupa patogen yang dilemahkan, maka tidak ada masalah dalam produksi skala industrinya mengingat teknologi ini sudah digunakan sejak tahun 1950.
Beda cerita jika jenis vaksin yang dikembangkan adalah yang berteknologi jenis canggih seperti DNA dan protein rekombinan. Untuk vaksin yang tergolong ke dalam kelas protein rekombinan atau subunit, tidak bisa langsung diberikan ke pasien.
Vaksin harus diberikan bersama adjuvant agar lebih efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan. Namun masalahnya adalah di saat pandemi seperti ini, jenis adjuvant yang biasa digunakan kemungkinan besar mengalami kelangkaan.
Jadi masalah teknis tentang produksi massal pun juga menimbulkan tantangan lain yang harus dijawab yaitu apakah jumlah tersebut mencukupi untuk jumlah orang yang membutuhkan.
Masalah lain yang muncul adalah mewujudkan program imunisasi global yang inklusif. Ketimpangan ekonomi dan sosial antar negara menjadi hambatan terbesar bagi distribusi dari vaksin maupun obat.
Negara-negara dengan sistem kesehatan yang paling buruk sebenarnya menjadi negara yang paling rentan terhadap pandemi. Namun negara-negara ini juga menjadi negara yang paling susah untuk mendapatkan akses ke vaksin maupun pengobatan yang dibutuhkan.
Harapan memang ada. Jangan pernah berhenti berharap. Namun di setiap kemajuan yang berhasil dicapai, masalah atau tantangan baru pasti muncul. Optimisme tetap harus dijaga sembari terus mencari solusi terbaik bagi permasalahan atau pun tantangan yang dihadapi. Semoga tragedi kemanusiaan akibat pandemi ini cepat berlalu. Amin....
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Dari aspek teknis, tantangannya adalah bagaimana memproduksi vaksin atau obat tersebut dengan skala besar. Mengacu pada jurnal Nature, bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan suatu vaksin paling cepat adalah 12-18 bulan.
Kemungkinan besar vaksin baru ditemukan setelah pandemi ini reda. Namun bukan berarti pengembangan vaksin jadi sia-sia. Vaksin tetap dibutuhkan karena pandemi tidak akan benar-benar hilang dan bisa berubah menjadi penyakit musiman seperti flu.
Beda cerita jika jenis vaksin yang dikembangkan adalah yang berteknologi jenis canggih seperti DNA dan protein rekombinan. Untuk vaksin yang tergolong ke dalam kelas protein rekombinan atau subunit, tidak bisa langsung diberikan ke pasien.
Vaksin harus diberikan bersama adjuvant agar lebih efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan. Namun masalahnya adalah di saat pandemi seperti ini, jenis adjuvant yang biasa digunakan kemungkinan besar mengalami kelangkaan.
Jadi masalah teknis tentang produksi massal pun juga menimbulkan tantangan lain yang harus dijawab yaitu apakah jumlah tersebut mencukupi untuk jumlah orang yang membutuhkan.
Masalah lain yang muncul adalah mewujudkan program imunisasi global yang inklusif. Ketimpangan ekonomi dan sosial antar negara menjadi hambatan terbesar bagi distribusi dari vaksin maupun obat.
Negara-negara dengan sistem kesehatan yang paling buruk sebenarnya menjadi negara yang paling rentan terhadap pandemi. Namun negara-negara ini juga menjadi negara yang paling susah untuk mendapatkan akses ke vaksin maupun pengobatan yang dibutuhkan.
Harapan memang ada. Jangan pernah berhenti berharap. Namun di setiap kemajuan yang berhasil dicapai, masalah atau tantangan baru pasti muncul. Optimisme tetap harus dijaga sembari terus mencari solusi terbaik bagi permasalahan atau pun tantangan yang dihadapi. Semoga tragedi kemanusiaan akibat pandemi ini cepat berlalu. Amin....
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Pages
Most Popular