Properti Lesu Corona

Terancam Kolaps, Pengembang Properti Cuma Kuat 6 Bulan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 April 2020 19:33
Ilustrasi Pembangunan Proyek Meikarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Pembangunan (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Realestate Indonesia (REI) DKI Jakarta Arvin F Iskandar mengungkapkan banyak pengembang di Jakarta yang kelabakan dalam menghadapi efek dari virus corona. Amblesnya penjualan hingga 80% hingga berisiko ancaman kredit macet  pengembang. REI memperkirakan anggotanya hanya mampu bertahan hingga 6 bulan ke depan.

"Sekarang kita harapkan dari account receivable atau installment konsumen (piutang) yang sudah beli, instal cicilan ke developer. Ini pun dampaknya banyak konsumen nggak bayar juga. Kita harap (kondisi ini) maksimum 6 bulan, setelah itu mungkin banyak industri terkait yang kolaps. Karena misal walau 3 bulan, perlu recovery waktu," kata Arvin kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/4).



Menghadapi ketidakpastian kondisi ini, maka pengembang perlu mengambil inisiatif untuk efisiensi. Namun disayangkan, yang menjadi korban adalah pekerja. Arvin menyebut sektor hotel sudah memangkas 60-70% pekerja dengan status dirumahkan atau cuti tidak dibayar.

"Pertama revisi budget, efisiensi biaya ada paling besar overhead. Biaya bunga itu juga besar, termasuk listrik dan air. Mengenai pekerja, kalau misalnya PSBB udah dicabut, hotel udah boleh aktivitas, mereka akan balik bekerja lagi," katanya.

Di sisi lain, sektor yang tergoncang bukan dalam ruang lingkup realestat saja, namun juga rekanan industri lainnya. Diperkirakan ada 170 partner yang juga sudah terkena dampak.

"Mulai dari pabrik keramik, semen. Macam-macam kalo di satu ruangan kan, ada lampu kaca," sebutnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Waspada Kredit Macet Properti! Developer DKI Megap-Megap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular