
Harapan Itu Nyata! Corona Reda, Lockdown Mulai Dibuka
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
15 April 2020 14:51

Jerman, perekonomian terbesar di Benua Biru, mulai melonggarkan social distancing pada 14 April atas rekomendasi Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan. Bahkan kalau situasi terus membaik, aktivitas masyarakat Negeri Panser akan kembali normal selepas musim liburan Hari Paskah.
Pada 14 April, jumlah pasien baru di Jerman bertambah 1,69% dibandingkan hari sebelumnya. Sangat jauh di bawah rata-rata pertumbuhan harian sepanjang 29 Januari-14 April yang sebesar 20,15%.
Italia, salah satu episentrum penyebaran virus corona di Eropa, berencana mulai membuka pabrik-pabrik sebelum akhir April jika situasi memungkinkan. Namun lockdown secara umum masih berlaku hingga 3 Mei.
Namun tanda-tanda bahwa serangan virus corona di Negeri Spageti sudah reda semakin mencuat. Pada 14 April, pertumbuhan jumlah pasien corona baru adalah 2,02%. Laju kenaikan harian terendah sejak 21 Februari. Sejak 24 Februari, kenaikan jumlah pasien baru di Italia stabil di bawah 10% dengan kecenderungan menurun.
"Pasar mulai punya ekspektasi bahwa ekonomi akan mulai bergulir kembali dalam waktu dekat. Ini karena pandemi virus corona sepertinya sudah mencapai puncak," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
Perlahan tetapi pasti, sepertinya kita mulai melihat cahaya di ujung goa yang gelap gulita. Ada harapan bahwa teror virus corona akan berakhir, dan semua akan berangsur normal seperti sedia kala (walau bertahap).
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan terbarunya menyebutkan ada harapan pandemi virus corona akan reda pada paruh kedua 2020. Dengan berbagai kebijakan stimulus baik fiskal, moneter, dan sektor riil, IMF memperkirakan ekonomi dunia akan bangkit pada 2021 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pada 14 April, jumlah pasien baru di Jerman bertambah 1,69% dibandingkan hari sebelumnya. Sangat jauh di bawah rata-rata pertumbuhan harian sepanjang 29 Januari-14 April yang sebesar 20,15%.
Italia, salah satu episentrum penyebaran virus corona di Eropa, berencana mulai membuka pabrik-pabrik sebelum akhir April jika situasi memungkinkan. Namun lockdown secara umum masih berlaku hingga 3 Mei.
Namun tanda-tanda bahwa serangan virus corona di Negeri Spageti sudah reda semakin mencuat. Pada 14 April, pertumbuhan jumlah pasien corona baru adalah 2,02%. Laju kenaikan harian terendah sejak 21 Februari. Sejak 24 Februari, kenaikan jumlah pasien baru di Italia stabil di bawah 10% dengan kecenderungan menurun.
"Pasar mulai punya ekspektasi bahwa ekonomi akan mulai bergulir kembali dalam waktu dekat. Ini karena pandemi virus corona sepertinya sudah mencapai puncak," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securites yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.
Perlahan tetapi pasti, sepertinya kita mulai melihat cahaya di ujung goa yang gelap gulita. Ada harapan bahwa teror virus corona akan berakhir, dan semua akan berangsur normal seperti sedia kala (walau bertahap).
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan terbarunya menyebutkan ada harapan pandemi virus corona akan reda pada paruh kedua 2020. Dengan berbagai kebijakan stimulus baik fiskal, moneter, dan sektor riil, IMF memperkirakan ekonomi dunia akan bangkit pada 2021 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular