
Hari Pertama PSBB Jabodebek, Penumpang KRL Anjlok
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 April 2020 14:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai Rabu (15/4) Bogor, Depok dan Bekasi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menyusul Jakarta yang sudah lebih dulu pada 10 April 2020.
Hal ini berdampak pada jumlah penumpang angkutan umum seperti KRL Jabodetabek. Di hari pertama penerapan PSBB ini, penumpang KRL mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Manager External Relations PT KCI Adli Hakim, mencatat, tren penurunan itu sudah tercermin sejak Rabu pagi hari. Dia mengaku belum bisa memberikan data sehari penuh karena perhitungan masih berlangsung, namun jumlah penumpang hingga pukul 9.00 sudah ada.
"Kalau datanya hari ini, ini kita baru sampai jam 9 mengumpulkan datanya. Untuk hari ini total seluruh stasiun sampai jam 9 pagi adalah 48.800," ungkap Adli kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/4/20).
Jumlah penumpang Rabu pagi turun tajam dibandingkan jumlah penumpang sampai periode waktu yang sama Senin dan Selasa. Pada Selasa (14/4/20) kemarin, yakni mencapai 62.282 atau turun 13,5%. Sedangkan pada Senin (13/4/20) data yang terhitung sampai jam 9 pagi, yakni 75.661 penumpang atau turun 35%.
Tren penurunan juga terjadi pada penumpang yang naik KRL dari stasiun di luar Jakarta. Di Stasiun Bogor misalnya, sampai jam 9 pagi tadi, penumpang yang masuk KRL juga lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.
"Sampai jam 9 pagi tadi, untuk hari ini volume pengguna di Bogor 1.263 orang," imbuhnya. Adapun penumpang pada hari sebelumnya, yakni Minggu 5.082 orang, Senin 9.311 orang, dan Selasa 8.886 orang.
Ia menegaskan, operasional KRL hari ini masih sama dengan yang berlaku sebelumnya.
"Jadi kita jalankan kereta kereta kurang lebih nanti operasionalnya ketika masuk stasiun di wilayah Jakarta itu jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Jadi jam 6 sore itu paling telat udah keluar dari stasiun stasiun Jakarta," tandasnya.
"Terus sama ada pembatasan pengguna sesuai aturan di PSBB juga. Pengguna di dalam keretanya di setiap gerbong dibatasi 60 orang," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Angkutan Umum Tak Setop, Desakan KRL Dihentikan Kian Kencang
Hal ini berdampak pada jumlah penumpang angkutan umum seperti KRL Jabodetabek. Di hari pertama penerapan PSBB ini, penumpang KRL mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Manager External Relations PT KCI Adli Hakim, mencatat, tren penurunan itu sudah tercermin sejak Rabu pagi hari. Dia mengaku belum bisa memberikan data sehari penuh karena perhitungan masih berlangsung, namun jumlah penumpang hingga pukul 9.00 sudah ada.
"Kalau datanya hari ini, ini kita baru sampai jam 9 mengumpulkan datanya. Untuk hari ini total seluruh stasiun sampai jam 9 pagi adalah 48.800," ungkap Adli kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/4/20).
Jumlah penumpang Rabu pagi turun tajam dibandingkan jumlah penumpang sampai periode waktu yang sama Senin dan Selasa. Pada Selasa (14/4/20) kemarin, yakni mencapai 62.282 atau turun 13,5%. Sedangkan pada Senin (13/4/20) data yang terhitung sampai jam 9 pagi, yakni 75.661 penumpang atau turun 35%.
Tren penurunan juga terjadi pada penumpang yang naik KRL dari stasiun di luar Jakarta. Di Stasiun Bogor misalnya, sampai jam 9 pagi tadi, penumpang yang masuk KRL juga lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.
"Sampai jam 9 pagi tadi, untuk hari ini volume pengguna di Bogor 1.263 orang," imbuhnya. Adapun penumpang pada hari sebelumnya, yakni Minggu 5.082 orang, Senin 9.311 orang, dan Selasa 8.886 orang.
Ia menegaskan, operasional KRL hari ini masih sama dengan yang berlaku sebelumnya.
"Jadi kita jalankan kereta kereta kurang lebih nanti operasionalnya ketika masuk stasiun di wilayah Jakarta itu jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Jadi jam 6 sore itu paling telat udah keluar dari stasiun stasiun Jakarta," tandasnya.
"Terus sama ada pembatasan pengguna sesuai aturan di PSBB juga. Pengguna di dalam keretanya di setiap gerbong dibatasi 60 orang," lanjutnya.
(hoi/hoi) Next Article Angkutan Umum Tak Setop, Desakan KRL Dihentikan Kian Kencang
Most Popular