Sah! Klaster Jabodetabek Resmi Terapkan PSBB

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
13 April 2020 16:55
COVID-19 atau virus corona khususnya di Jabodetabek membuat kawasan ini harus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Foto: Achmad Yurianto Juru Bicara Kemenkes (BNPB)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meluasnya wabah COVID-19 atau virus corona khususnya di Jabodetabek membuat kawasan ini harus menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Setelah DKI Jakarta, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) pun sudah menerima Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI soal penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk Bodebek (Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi).

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah menyetujui penerapan PSBB di Provinsi Banten yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Ketiga wilayah tersebut berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

"Lengkap sudah seluruh klaster Jabodetabek setelah sebelumnya PSBB kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, dan setelah sebelumnya Jakarta," Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Senin (13/04/2020).

Dengan begitu seluruh klaster epidemiologi Jabodetabek dalam sistem integral yang membatasi pergerakan aktivitas yang memungkinkan pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain. Aktivitas sosial yang tinggi menurutnya bisa membuat kelompok masyarakat rentan, masyarakat yang tidak bisa melindungi diri karena tidak memakai masker, inilah yang memberikan ruang besar penularan di luar RS.

"Harus dibatasi aktivitas dan mobilitas sosial, agar irisko bisa ditekan. Hanya satu yang bisa dilakukan yakni gotong royong, dan saling melindungi dengan mematuhi ketentuan yg ditetapkan Pemda terkait PSBB," kata Yurianto.

Berdasarkan rincian data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 13 April 2020 pukul 12.00 adalah sebanyak 142 pasien berada di DKI Jakarta, Jawa Timur 73 orang sembuh, Sulawesi Selatan 31 sembuh, dan beberapa provinsi lainnya. Dalam sehari, jumlah pasien sembuh naik 21 orang menjadi 380 orang.

"Kita berharap, optimisme bersama bahwa ini bisa sembuh. COVID-19 bisa sembuh dan jumlah yang sembuh akan terus bertambah dari waktu ke waktu," ujarnya.

Sementara, untuk kasus positif dalam sehari bertambah 316 orang sehingga total kasus menjadi 4557. "Yang jadi sembuh 380 orang, dan yang meninggal ada 26 orang jadi 399 orang," lanjut Yuri.

Ia memaparkan kebanyakan yang meninggal berusia di atas 50 tahun dan memiliki riwayat penyakit sebelumnya seperti tekanan darah tinggi yang sudah berlangsung bertahun-tahun.




[Gambas:Video CNBC]




(dru/dru) Next Article Simak! PSBB di Bogor-Depok-Bekasi Pada Rabu, Ini Skenarionya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular