
Nol Kematian Covid-19 di Vietnam, Maskapai Segera Beroperasi
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 April 2020 12:40

Hanoi, CNBC Indonesia - Operasional penerbangan domestik di Vietnam akan kembali dibuka. Pembukaan ini tak lepas dari belum ada satupun kasus kematian akibat Covid-19 di negara itu.
Seperti dilansir laman worldometers, Minggu (12/4/2020), ada sebanyak 258 kasus konfirmasi positif di Vietnam. Dari jumlah itu, sebanyak 144 orang sembuh. Sementara 114 lainnya dalam perawatan dan 8 lainnya dalam situasi kritis.
"Rute Hanoi-Ho Chi Minh City akan kembali beroperasi mulai 16 April, sedangkan rute-rute lainnya akan kembali beroperasi mulai 20 April," demikian pernyataan Bamboo Airways seperti dilansir Reuters, kemarin.
Selain itu, VietJet Air juga mengumumkan akan melanjutkan penerbangan pada rute domestik mulai Kamis depan. Akan tetapi, VietJet Air memberi tahu pelanggan bahwa jadwal penerbangan dapat berubah sewaktu-waktu.
Ketiadaan kasus kematian di Vietnam disebabkan oleh sejumlah penyebab. Berikut di antaranya:
Pertama, tindakan cepat
Pada 1 Februari, Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19, yaitu dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan tahun baru Imlek.
Kedua, karantina 21 hari
Dua minggu setelah ditetapkannya pemberhentian penerbangan dari dan ke China, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu kekhawatiran terhadap status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, China, tempat virus corona pertama kali mewabah.
Ketiga, physical distancing
Penerapan kebijakan itu pun diberlakukan hingga akhir April. Jarak fisik yang mereka lakukan bukan dengan memberhentikan aktivitas perdagangan atau layanan penting, melainkan membatasi masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.
Keempat, protokol kesehatan Vietnam
Perwakilan WHO di Vietnam Dr Kidong Park menghubungkan keberhasilan Vietnam mencegah penyebaran virus corona dengan langkah proaktif dan konsistensi pemerintah. Petugas kesehatan Vietnam membuat protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan:
- Dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam
- Pasien menjalani diet ketat dan bergizi
- Memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien
(miq/miq) Next Article Nol Kematian Gegara Covid-19 di Vietnam, Apa Rahasianya?
Seperti dilansir laman worldometers, Minggu (12/4/2020), ada sebanyak 258 kasus konfirmasi positif di Vietnam. Dari jumlah itu, sebanyak 144 orang sembuh. Sementara 114 lainnya dalam perawatan dan 8 lainnya dalam situasi kritis.
"Rute Hanoi-Ho Chi Minh City akan kembali beroperasi mulai 16 April, sedangkan rute-rute lainnya akan kembali beroperasi mulai 20 April," demikian pernyataan Bamboo Airways seperti dilansir Reuters, kemarin.
Ketiadaan kasus kematian di Vietnam disebabkan oleh sejumlah penyebab. Berikut di antaranya:
Pertama, tindakan cepat
Pada 1 Februari, Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19, yaitu dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari China. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan tahun baru Imlek.
Kedua, karantina 21 hari
Dua minggu setelah ditetapkannya pemberhentian penerbangan dari dan ke China, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu kekhawatiran terhadap status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, China, tempat virus corona pertama kali mewabah.
Ketiga, physical distancing
Penerapan kebijakan itu pun diberlakukan hingga akhir April. Jarak fisik yang mereka lakukan bukan dengan memberhentikan aktivitas perdagangan atau layanan penting, melainkan membatasi masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.
Keempat, protokol kesehatan Vietnam
Perwakilan WHO di Vietnam Dr Kidong Park menghubungkan keberhasilan Vietnam mencegah penyebaran virus corona dengan langkah proaktif dan konsistensi pemerintah. Petugas kesehatan Vietnam membuat protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan:
- Dokter diharuskan mengobati gejalanya, seperti demam
- Pasien menjalani diet ketat dan bergizi
- Memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien
(miq/miq) Next Article Nol Kematian Gegara Covid-19 di Vietnam, Apa Rahasianya?
Most Popular