
Mengintip 'Suasana Kebatinan' Rapat The Fed: Suram, Bos...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2020 06:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Dini hari tadi, bank sentral Amerika Serikat (AS) merilis notula rapat atau minutes of meeting edisi Maret 2020. Di dalam rapat tersebut, terlihat bahwa 'suasana kebatinan' Jerome Powell dan kolega begitu muram.
Bulan lalu, The Fed sampai menggelar tiga kali rapat yaitu pada 3 Maret, 15 Maret, dan 23 Maret. Dua yang disebut pertama adalah rapat darurat di luar jadwal.
Namun dalam dua rapat tersebut, The Fed mengambil keputusan radikal dengan memangkas suku bung acuan hingga hampir 0%. Federal Funds Rate kembali ke level kala krisis keuangan global.
Apa yang membuat Jay Powell dan sejawat begitu khawatir? Jawabannya adalah pandemi virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19). Virus corona disebut 35 kali dalam notula rapat The Fed.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Kamis (9/4/2020) pukul 04'47 WIB, jumlah pasien corona di seluruh dunia sudah tembus 1,5 juta orang, tepatnya 1.504.971. Korban jiwa juga semakin bertambah menjadi 87.984 orang.
AS adalah negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia yaitu 424.945 pasien atau 28,24% dari total penderita Covid-19 di dunia. Korban meninggal akibat virus corona di Negeri Paman Sam tercatat 14.529 orang.
Berbagai negara bagian di AS menetapkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Sekolah diliburkan, kantor dan pabtrik tutup sementara, rumah ibadah jangan dikunjungi untuk sementara waktu, restoran tidak melayani makan-minum di tempat, dan sebagainya.
Kodrat manusia sebagai makhluk sosial dicabut melalui konsep social distancing. Kini, hampir satu dari tiga warga AS terpaksa harus 'terkurung' di rumah.
"Upaya seperti social distancing memang dibutuhkan untuk meredam penyebaran virus. Namun memakan korban aktivitas ekonomi AS dalam jangka pendek.
"Penyebaran virus yang semakin luas akan menyebabkan kebijakan social distancing yang lebih ketat sehingga menyebabkan penutupan fasilitas produksi, gangguan rantai pasok, serta sentimen konsumen dan dunia usaha yang memburuk. Lebih penting lagi adalah peningkatan angka pengangguran dan kondisi keuangan yang memburuk," sebut notula rapat The Fed.
Angka pengangguran AS pada Maret 2020 tercatat 4,4%, naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,5%. Angka Maret 2020 adalah yang tertinggi sejak Agustus 2017.
Bulan lalu, The Fed sampai menggelar tiga kali rapat yaitu pada 3 Maret, 15 Maret, dan 23 Maret. Dua yang disebut pertama adalah rapat darurat di luar jadwal.
Namun dalam dua rapat tersebut, The Fed mengambil keputusan radikal dengan memangkas suku bung acuan hingga hampir 0%. Federal Funds Rate kembali ke level kala krisis keuangan global.
Apa yang membuat Jay Powell dan sejawat begitu khawatir? Jawabannya adalah pandemi virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19). Virus corona disebut 35 kali dalam notula rapat The Fed.
Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Kamis (9/4/2020) pukul 04'47 WIB, jumlah pasien corona di seluruh dunia sudah tembus 1,5 juta orang, tepatnya 1.504.971. Korban jiwa juga semakin bertambah menjadi 87.984 orang.
AS adalah negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia yaitu 424.945 pasien atau 28,24% dari total penderita Covid-19 di dunia. Korban meninggal akibat virus corona di Negeri Paman Sam tercatat 14.529 orang.
Berbagai negara bagian di AS menetapkan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat. Sekolah diliburkan, kantor dan pabtrik tutup sementara, rumah ibadah jangan dikunjungi untuk sementara waktu, restoran tidak melayani makan-minum di tempat, dan sebagainya.
Kodrat manusia sebagai makhluk sosial dicabut melalui konsep social distancing. Kini, hampir satu dari tiga warga AS terpaksa harus 'terkurung' di rumah.
"Upaya seperti social distancing memang dibutuhkan untuk meredam penyebaran virus. Namun memakan korban aktivitas ekonomi AS dalam jangka pendek.
"Penyebaran virus yang semakin luas akan menyebabkan kebijakan social distancing yang lebih ketat sehingga menyebabkan penutupan fasilitas produksi, gangguan rantai pasok, serta sentimen konsumen dan dunia usaha yang memburuk. Lebih penting lagi adalah peningkatan angka pengangguran dan kondisi keuangan yang memburuk," sebut notula rapat The Fed.
Angka pengangguran AS pada Maret 2020 tercatat 4,4%, naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 3,5%. Angka Maret 2020 adalah yang tertinggi sejak Agustus 2017.
Next Page
Resesi? Ini Kata The Fed
Pages
Most Popular