Pukulan Corona

Corona Makan Korban Lagi, 87 Karyawan di Ramayana Kena PHK

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 April 2020 12:55
Ramayana mengakui terjadi PHK di gerai Depok.
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNBC Indonesia - Bermula dari video viral yang berisi tangisan para pekerja seragam, jagat maya dihebohkan dengan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan department store di Ramayana. 

Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar menyampaikan klarifikasi kabar tersebut. Ia mengakui memang terjadi PHK di Ramayana.

"Ada 87 karyawan, yang benar itu. Yang beredar ada ratusan, segala macam. Yang benar 87 yang kita proses PHK sesuai dengan ketentuan," kata Nukmal  dikutip dari detikcom, Rabu (8/4/2020).

Penyebab dari PHK yang dilakukan Ramayana karena dampak pandemi virus Corona (COVID-19) yang menekan penjualan gerai tersebut.

"Ya sudah tidak mampu menutupi lagi biaya-biaya operasional. Di tengah pandemi ini dengan prediksi sales kita ke depan ya sudah diperhitungkan memang sudah tidak mampu lagi," tegas Nukmal.

Sektor department store memang termasuk yang terpukul karena pandemi corona. Pembatasan aktivitas orang, berimbas pada penutupan pusat-pusat perbelanjaan. Selain Ramayana, department store lain juga terdampak, seperti Matahari.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengambil sejumlah kebijakan sebagai antisipasi dampak pandemi virus corona (COVID-19) terhadap kinerja perusahaan.

Ada enam poin penting yang diambil perusahaan, mulai dari penutupan gerai hingga menurunkan beban perusahaan dari segi sumber daya manusia (SDM).

Adapun enam poin penting yang disampaikan perusahaan, yakni :

  1. Matahari mengumumkan penutupan sementara semua gerai secara nasional selama 14 hari atau lebih jika diharuskan sebagai langkah untuk menjaga kesehatan para karyawan, dan untuk mendukung gerakan nasional 'di rumah saja'.
  2. Membatalkan rekomendasi pembayaran dividen untuk tahun buku 2019.
  3. Mengurangi beban usaha yang tidak esensial termasuk beban sewa, pemasaran, perjalanan dinas, dan beban lainnya, dan menghapuskan semua non-committed capital expenditure (belanja modal non-komitmen) di tahun ini.
  4. Penurunan beban SDM dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior.
  5. Menunda pembukaan 4 gerai baru.
  6. Menarik semua arahan penjualan dan laba 2020 sehubungan dengan ketidakpastian yang sedang terjadi

Penutupan gerai ini akan dilakukan mulai 30 Maret 2020 hingga 13 April 2020 mendatang.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Jualan Anjlok 80%, 87 Karyawan Ramayana Jadi Korban PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular