
Internasional
Militer AS Bakal Angkat Kaki dari Irak?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 April 2020 07:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan melakukan dialog denganĀ Irak pada Juni mendatang. Ini terkait kehadiran pasukan Negeri Paman Sam di Irak.
Pasalnya, parlemen Irak resmi menyetujui aturan agar AS segera meninggalkan negeri itu. Keputusan itu dibuat Januari lalu.
"Akan dibahas dalam dialog strategis yang dijadwalkan pertengahan Juni," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dikutip AFP, Rabu (8/4/2020).
Ia menjelaskan, sejumlah hal akan jadi masukan AS untuk Irak. Seperti pandemi corona (COVID-19), juga jatuhnya harga minyak, termasuk perkembangan ISIS.
"Penting bagi kedua pemerintah kita untuk bekerja sama ... untuk mengalahkan ISIS dan menstabilkan negara (Irak)," ujarnya lagi.
Irak sebelumnya geram dengan AS karena melakukan pembunuhan terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Bahgdad. Peristiwa yang terjadi 3 Januari itu membuat Irak, jadi ajang pertempuran antara AS dan Iran.
Parlemen Irak akhirnya melakukan rapat luar biasa. Hasilnya 168 anggota parlemen dari 239 yang ada, meminta pemerintah untuk mengakhiri kesepakatan yang mendasari pengerahan tentara AS.
Keputusan akhir ada di tangan pemerintah Irak. Namun awal tahun, Perdana Menteri (PM) Irak Abdul Madi sempat mengindikasikan dukungan terhadap pengusiran tentara AS itu.
AS sendiri memiliki 5.200 tentara di Irak. Mereka datang sebagai koalisi internasional di tahun 2014 untuk membantu memerangi ISIS.
(sef/sef) Next Article AS Akui Pangkalan Militer Diserang Roket Lagi di Irak
Pasalnya, parlemen Irak resmi menyetujui aturan agar AS segera meninggalkan negeri itu. Keputusan itu dibuat Januari lalu.
Ia menjelaskan, sejumlah hal akan jadi masukan AS untuk Irak. Seperti pandemi corona (COVID-19), juga jatuhnya harga minyak, termasuk perkembangan ISIS.
"Penting bagi kedua pemerintah kita untuk bekerja sama ... untuk mengalahkan ISIS dan menstabilkan negara (Irak)," ujarnya lagi.
Irak sebelumnya geram dengan AS karena melakukan pembunuhan terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani di Bahgdad. Peristiwa yang terjadi 3 Januari itu membuat Irak, jadi ajang pertempuran antara AS dan Iran.
Parlemen Irak akhirnya melakukan rapat luar biasa. Hasilnya 168 anggota parlemen dari 239 yang ada, meminta pemerintah untuk mengakhiri kesepakatan yang mendasari pengerahan tentara AS.
Keputusan akhir ada di tangan pemerintah Irak. Namun awal tahun, Perdana Menteri (PM) Irak Abdul Madi sempat mengindikasikan dukungan terhadap pengusiran tentara AS itu.
AS sendiri memiliki 5.200 tentara di Irak. Mereka datang sebagai koalisi internasional di tahun 2014 untuk membantu memerangi ISIS.
(sef/sef) Next Article AS Akui Pangkalan Militer Diserang Roket Lagi di Irak
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular