
Internasional
Trump Kini Ancam WHO, Ada Apa?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
08 April 2020 06:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika SerikatĀ Donald Trump mengancam akan menahan dana untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya WHO bias terhadap China dan berkinerja buruk selama pandemi corona (COVID-19).
"Akan memegang kendali yang sangat kuat pada WHO," ujar Trump kepada wartawan dikutip dari AFP, Rabu (8/4/2020).
Sayangnya, ia tidak merinci berapa banyak uang yang akan ditahan dan kapan. AS adalah sumber pendanaan terbesar lembaga PBB itu.
Pekan lalu Trump mengatakan, berdasar data intelijen AS, China telah berbohong soal corona. Bahkan membungkam dokter dan jurnalis yang mencoba melaporkan kebenaran secara akurat.
Karenanya ia meminta penyelidikan khusus. "Menutupi kebenaran," ujarnya menunjuk China.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak semua negara transparan dan jujur terkait apapun mengenai virus corona. Hal ini dikatakannya setelah China melaporkan untuk pertama kali, tak ada kasus kematian di Wuhan, karena pandemi itu.
"Setiap negara apakah mereka negara demokrasi atau tidak, harus berbagi info secara transparan," ujarnya dikutip Reuters.
Seorang pejabat senior AS juga mendesak China untuk mengizinkan AS bekerja langsung di laboratorium Wuhan, tempat pertama virus merebak. "Ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa secara global," ujarnya.
China sendiri telah berulang kali menolak tuduhan AS. WHO hingga berita diturunkan belum memberikan pernyataan.
Sementara itu, dari data Worldometer pukul 5:00 WIB, ada 1,4 juta kasus orang terinfeksi corona di seluruh dunia. Di mana 81 ribu meninggal dan 301 ribu sembuh.
Ada total 209 negara dan teritori yang terpapar secara global. Dengan AS memiliki kasus terbanyak, yakni 394.587, di mana 12.748 orang meninggal dan 21.674 sembuh.
Sementara China mengalami penurunan kasus. Di mana pasien positif stabil di angka 81 ribu, dengan angka pasien meninggal 3.331 dan pasien sembuh 77.167.
(sef/sef) Next Article Alhamdulillah, WHO Bawa Kabar Baik Terbaru soal Covid-19 Lagi
"Akan memegang kendali yang sangat kuat pada WHO," ujar Trump kepada wartawan dikutip dari AFP, Rabu (8/4/2020).
Sayangnya, ia tidak merinci berapa banyak uang yang akan ditahan dan kapan. AS adalah sumber pendanaan terbesar lembaga PBB itu.
Pekan lalu Trump mengatakan, berdasar data intelijen AS, China telah berbohong soal corona. Bahkan membungkam dokter dan jurnalis yang mencoba melaporkan kebenaran secara akurat.
Karenanya ia meminta penyelidikan khusus. "Menutupi kebenaran," ujarnya menunjuk China.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak semua negara transparan dan jujur terkait apapun mengenai virus corona. Hal ini dikatakannya setelah China melaporkan untuk pertama kali, tak ada kasus kematian di Wuhan, karena pandemi itu.
"Setiap negara apakah mereka negara demokrasi atau tidak, harus berbagi info secara transparan," ujarnya dikutip Reuters.
Seorang pejabat senior AS juga mendesak China untuk mengizinkan AS bekerja langsung di laboratorium Wuhan, tempat pertama virus merebak. "Ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa secara global," ujarnya.
China sendiri telah berulang kali menolak tuduhan AS. WHO hingga berita diturunkan belum memberikan pernyataan.
Sementara itu, dari data Worldometer pukul 5:00 WIB, ada 1,4 juta kasus orang terinfeksi corona di seluruh dunia. Di mana 81 ribu meninggal dan 301 ribu sembuh.
Ada total 209 negara dan teritori yang terpapar secara global. Dengan AS memiliki kasus terbanyak, yakni 394.587, di mana 12.748 orang meninggal dan 21.674 sembuh.
Sementara China mengalami penurunan kasus. Di mana pasien positif stabil di angka 81 ribu, dengan angka pasien meninggal 3.331 dan pasien sembuh 77.167.
(sef/sef) Next Article Alhamdulillah, WHO Bawa Kabar Baik Terbaru soal Covid-19 Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular