
Dampak Corona
Alert! 160 Ribu Pekerja Dilaporkan Kena PHK & Dirumahkan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 April 2020 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Para buruh mengklaim sudah ada seratusan ribu lebih pekerja kena PHK dan dirumahkan selama pandemi corona. Data ini mereka kumpulkan dari laporan lapangan di daerah yang disampaikan melalui grup jejaring media sosial. Sebagian bersumber dari akun Disnakertrans dan Energi DKI Jakarta.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta hingga akhir pekan lalu, terdapat 162.416 pekerja telah melapor di-PHK dan dirumahkan. Rinciannya, 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK, sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk mencegah PHK, dalam 2 bulan ke depan industri otomotif, komponen otomotif, komponen elektronik, tekstil, garmen, dan sepatu juga bakal melakukan efisiensi dengan mengurangi pekerja.
"Bisa saja di DKI akan ada penambahan jumlahnya pekerja yang di PHK dari perusahaan garmen dan tekstil yang ada di wilayah Pulogadung, Cakung, Cilincing, hingga Marunda," lanjutnya.
Ini belum menghitung potensi dari wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Menurut Iqbal ada dua ancaman serius yang dihadapi kaum buruh. Pertama, potensi hilangnya nyawa buruh karena masih diharuskan bekerja dan tidak diliburkan ketika yang lain melakukan physical distancing. Kedua adalah darurat PHK yang akan mengancam puluhan hingga ratusan ribu buruh.
Menurut Said Iqbal, ada beberapa faktor yang menyebabkan rantai PHK terus mengalir. Yakni mulai dari ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis, melemahnya rupiah terhadap dollar. Menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia serta anjloknya harga minyak dan indeks saham gabungan.
"Faktor itulah yang menyebabkan banyaknya terjadi PHK. Sepinya industri pariwisata, misalnya, menyebabkan sektor perhotelan, restoran, perdagangan, hingga jasa penunjang pariwisata terpukul dan mengurangi karyawan," kata Iqbal.
(hoi/hoi) Next Article 1,5 Juta Pekerja Terpukul Dampak Corona, 90% Dirumahkan
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta hingga akhir pekan lalu, terdapat 162.416 pekerja telah melapor di-PHK dan dirumahkan. Rinciannya, 30.137 pekerja dari 3.348 perusahaan di-PHK, sementara 132.279 pekerja dari 14.697 perusahaan dirumahkan.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah untuk mencegah PHK, dalam 2 bulan ke depan industri otomotif, komponen otomotif, komponen elektronik, tekstil, garmen, dan sepatu juga bakal melakukan efisiensi dengan mengurangi pekerja.
Ini belum menghitung potensi dari wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Menurut Iqbal ada dua ancaman serius yang dihadapi kaum buruh. Pertama, potensi hilangnya nyawa buruh karena masih diharuskan bekerja dan tidak diliburkan ketika yang lain melakukan physical distancing. Kedua adalah darurat PHK yang akan mengancam puluhan hingga ratusan ribu buruh.
Menurut Said Iqbal, ada beberapa faktor yang menyebabkan rantai PHK terus mengalir. Yakni mulai dari ketersediaan bahan baku di industri manufaktur yang mulai menipis, melemahnya rupiah terhadap dollar. Menurunnya kunjungan wisatawan ke Indonesia serta anjloknya harga minyak dan indeks saham gabungan.
"Faktor itulah yang menyebabkan banyaknya terjadi PHK. Sepinya industri pariwisata, misalnya, menyebabkan sektor perhotelan, restoran, perdagangan, hingga jasa penunjang pariwisata terpukul dan mengurangi karyawan," kata Iqbal.
(hoi/hoi) Next Article 1,5 Juta Pekerja Terpukul Dampak Corona, 90% Dirumahkan
Most Popular