
Internasional
Kabar Baik, Kasus Corona di Iran Turun Signifikan
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 April 2020 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus corona (COVID-19) di Iran mengalami penurunan signifikan. Otoritas setempat bahkan mencatat angka pasien positif baru selama lima hari berturut-turut.
Karenanya, pemerintah mengaku akan memperbolehkan kegiatan ekonomi berisiko rendah dilakukan per 11 April nanti. Sebelumnya, Iran melakukan pembatasan sosial dan karantina di seluruh negeri.
Hal ini ditegaskan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Satgas Corona Iran, Minggu (5/4/2020). "Tapi tidak berarti meninggalkan prinsip untuk tetap di rumah," ujarnya dikutip dari AFP.
Sayangnya Rouhani tidak merinci jenis kegiatan yang diperbolehkan. Namun ia memastikan sekolah dan pertemuan besar yang melibatkan banyak orang masih dilarang.
Khusus Teheran, hal ini akan berlaku pada 18 April. Ibu Kota ini pasalnya menjadi pusat penyebaran wabah.
Iran adalah negeri di Timur Tengah yang menderita paling parah karena corona. Sebelumnya negeri itu mengaku tak maksimal membendung corona karena sanksi ekonomi dari AS.
AS membendung pendapatan minyak Iran dengan melarang pembelian minyak ke negeri itu. Hal tersebut telah memaksa Iran meminjam dana hingga US$ 5 miliar ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Berdasarkan data Worldometer, Iran mencatat 58.226 kasus positif. Jumlah kematian mencapai 3.603 dan pasien sembuh 19.736.
(sef/sef) Next Article WHO Khawatir Penyebaran Corona di Iran, Ini Alasannya!
Karenanya, pemerintah mengaku akan memperbolehkan kegiatan ekonomi berisiko rendah dilakukan per 11 April nanti. Sebelumnya, Iran melakukan pembatasan sosial dan karantina di seluruh negeri.
Hal ini ditegaskan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pertemuan dengan Satgas Corona Iran, Minggu (5/4/2020). "Tapi tidak berarti meninggalkan prinsip untuk tetap di rumah," ujarnya dikutip dari AFP.
Khusus Teheran, hal ini akan berlaku pada 18 April. Ibu Kota ini pasalnya menjadi pusat penyebaran wabah.
AS membendung pendapatan minyak Iran dengan melarang pembelian minyak ke negeri itu. Hal tersebut telah memaksa Iran meminjam dana hingga US$ 5 miliar ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Berdasarkan data Worldometer, Iran mencatat 58.226 kasus positif. Jumlah kematian mencapai 3.603 dan pasien sembuh 19.736.
(sef/sef) Next Article WHO Khawatir Penyebaran Corona di Iran, Ini Alasannya!
Most Popular