
Wajib Pakai Masker, Pabrik Tekstil Siapkan 100 Juta Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker saat keluar rumah. Kewajiban ini hampir bisa dipastikan bakal membuat permintaan masker kian meningkat. Bagaimana kesiapan produsen dalam negeri terutama dari pabrik tekstil dan garmen yang juga memproduksi masker?
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang kini mulai berfokus dalam produksi alat pelindung diri (APD) dan masker sudah menyanggupi atas situasi ini. Wakil Ketua Umum API Anne Patricia mengungkapkan potensi kenaikan permintaan masker hingga beberapa kali lipat.
"Awalnya diperkirakan sekitar 60 jutaan washable masker (kain). Namun dengan adanya himbauan pemerintah, kita akhirnya produksi dua sampai dengan tiga kali lipat lebih," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (6/4).
Artinya, produksi masker bisa mencapai angka 120-180 juta pcs. Jumlah tersebut sangatlah besar, sehingga perlu dukungan dari banyak pabrik garmen untuk ikut serta membuatnya. Namun, Anne memastikan sejumlah anggotanya siap berproduksi.
"Kemarin ini 10 anggota. Namun tidak heran kalau nantinya semua anggota sepanjang bahan available bisa turut membantu dan support," papar Anne.
Kesiapan anggota API sedianya sangat diharapkan dalam kondisi ini. Pasalnya, secara resmi pemerintah mendorong masyarakat menggunakan masker kain jika hendak keluar rumah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa pemerintah menjalankan program 'masker untuk semua' per 5 April 2020 sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Semua harus menggunakan masker. Masker bedah dan masker N95 hanya untuk petugas kesehatan. Gunakan masker kain, Ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala didapatkan di luar," ujar Yuri pada konferensi pers, Minggu (5/4/2020).
(hoi/hoi) Next Article Akhirnya Kim Jong Un Pakai Masker di Publik