Internasional
Singapura Karantina 20 Ribu Pekerja Asing karena Corona
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 April 2020 12:03
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Singapura mengarantina sekitar 19.800 pekerja asing selama 14 hari ke depan. Karantina terjadi akibat meningkatnya jumlah kasus infeksi corona (COVID-19) dari asrama tempat tinggal mereka.
Asrama-asrama tersebut dinyatakan sebagai daerah isolasi oleh gugus tugas multi-kementerian Singapura yang menangani wabah virus corona. Pekerja asing yang dikarantina adalah pekerja konstruksi dari sejumlah negara, seperti Bangladesh dan China.
"Berbagai upaya juga sedang dilakukan di asrama-asrama yang lebih besar untuk mengurangi kepadatan pekerja dengan memindahkan mereka," kata otoritas Singapura dikutip dari AFP, Senin (6/4/2020).
Pemerintah Singapura berjanji akan memberi dukungan medis, makanan, dan pasokan penting lain di lokasi itu. Singapura juga menjamin pekerja akan terus dibayar oleh para majikan.
Sebelumnya, Singapura menerapkan aturan "semi lockdown" di negara tersebut hingga satu bulan. Semakin tingginya kasus corona menjadi penyebab.
Tempat kerja akan ditutup mulai 7 April sedangkan sekolah juga akan ditiadakan mulai 8 April 2020. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.
Sementara pengunjung restoran harus membungkus makanan mereka ke rumah. Sedangkan warga diminta tidak mengunjungi keluarga yang berlainan rumah, terutama jika ada manula di dalamnya.
Dalam pernyataan resmi Jumat (3/4/2020), Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengaku akan mulai mengambil langkah tegas. Ia menyebut pemerintah akan melakukan upaya "circuit breaker" baru guna memutus rantai penyebaran pandemi.
"Melihat tren saya khawatir, kecuali kita mengambil langkah lebih lanjut, keadaan akan menjadi lebih buruk," katanya dalam pidato kenegaraan, dikutip dari Channel News Asia.
"Ini akan membantu mengurangi risiko terjadinya wabah besar dan juga menurunkan angka (kasus) secara bertahap."
Ia pun menegaskan warga kini wajib mengenakan masker jika bepergian ke luar rumah. Menurutnya situasi kini sudah berubah, apalagi banyak kasus terinfeksi tak menunjukkan gejala.
Pemerintah akan mendistribusikan masker yang bisa digunakan kembali mulai Minggu (5/4/2020). Sementara masker bedah akan tetap diamankan untuk petugas medis.
Ia meminta masyarakat tidak melakukan panic buying. Ditegaskannya pasokan makanan aman dan masyarakat tidak perlu membeli semua keperluan berminggu-minggu dalam satu hari.
Dalam kesempatan itu, Lee juga mengatakan bahwa pada pekan depan di Parlemen, Deputi Perdana Menteri Heng Swee Keat akan mengumumkan dukungan tambahan untuk rumah tangga dan bisnis. Ia berjanji jumlahnya akan melebihi anggaran sebelumnya.
"Di atas apa yang disediakan dalam dua Anggaran sebelumnya," tegasnya.
Singapura mencatat ada 1.309 kasus positif corona. Total pasien meninggal enam orang dan sembuh 320 orang.
(sef/sef) Next Article Diterjang COVID-19, Ini Penampakan 'New Normal' Singapura
Asrama-asrama tersebut dinyatakan sebagai daerah isolasi oleh gugus tugas multi-kementerian Singapura yang menangani wabah virus corona. Pekerja asing yang dikarantina adalah pekerja konstruksi dari sejumlah negara, seperti Bangladesh dan China.
"Berbagai upaya juga sedang dilakukan di asrama-asrama yang lebih besar untuk mengurangi kepadatan pekerja dengan memindahkan mereka," kata otoritas Singapura dikutip dari AFP, Senin (6/4/2020).
Tempat kerja akan ditutup mulai 7 April sedangkan sekolah juga akan ditiadakan mulai 8 April 2020. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.
Sementara pengunjung restoran harus membungkus makanan mereka ke rumah. Sedangkan warga diminta tidak mengunjungi keluarga yang berlainan rumah, terutama jika ada manula di dalamnya.
Dalam pernyataan resmi Jumat (3/4/2020), Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengaku akan mulai mengambil langkah tegas. Ia menyebut pemerintah akan melakukan upaya "circuit breaker" baru guna memutus rantai penyebaran pandemi.
"Melihat tren saya khawatir, kecuali kita mengambil langkah lebih lanjut, keadaan akan menjadi lebih buruk," katanya dalam pidato kenegaraan, dikutip dari Channel News Asia.
"Ini akan membantu mengurangi risiko terjadinya wabah besar dan juga menurunkan angka (kasus) secara bertahap."
Ia pun menegaskan warga kini wajib mengenakan masker jika bepergian ke luar rumah. Menurutnya situasi kini sudah berubah, apalagi banyak kasus terinfeksi tak menunjukkan gejala.
Pemerintah akan mendistribusikan masker yang bisa digunakan kembali mulai Minggu (5/4/2020). Sementara masker bedah akan tetap diamankan untuk petugas medis.
Ia meminta masyarakat tidak melakukan panic buying. Ditegaskannya pasokan makanan aman dan masyarakat tidak perlu membeli semua keperluan berminggu-minggu dalam satu hari.
Dalam kesempatan itu, Lee juga mengatakan bahwa pada pekan depan di Parlemen, Deputi Perdana Menteri Heng Swee Keat akan mengumumkan dukungan tambahan untuk rumah tangga dan bisnis. Ia berjanji jumlahnya akan melebihi anggaran sebelumnya.
"Di atas apa yang disediakan dalam dua Anggaran sebelumnya," tegasnya.
Singapura mencatat ada 1.309 kasus positif corona. Total pasien meninggal enam orang dan sembuh 320 orang.
(sef/sef) Next Article Diterjang COVID-19, Ini Penampakan 'New Normal' Singapura
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular