Internasional

Kasus Corona 3.116, Warga Malaysia Ini Isolasi Diri di Hutan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
03 April 2020 17:17
Suku adat Jemeri mengisolasi diri di hutan guna hindari wabah corona.
Foto: Malaysia putuskan untuk melakukan lockdown demi menghentikan penyebaran virus Corona. (AP/Vincent Thian)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penduduk suku adat di Jemeri, Malaysia melarikan diri ke hutan terdekat setelah mengetahui ada orang asli suku terinfeksi virus corona (COVID-19) pada minggu lalu. Sebelumnya mereka sudah memblokir pintu masuk desa dengan kayu.

"Kami akan kembali ke hutan, untuk mengisolasi diri dan mencari makanan untuk diri kami sendiri," kata warga desa sekaligus aktivis bernama Bedul Chemai kepada Reuters. "Kami tahu cara mendapatkan makanan dari hutan dan ada beberapa hal yang bisa kami tanam di sana."



Orang asli suku di sana termasuk yang termiskin dan paling rentan di negara bagian Pahang, Malaysia, juga memiliki jumlah infeksi tertinggi yang dilaporkan di Asia Tenggara.

Seorang bocah lelaki berusia tiga tahun dari sebuah desa di luar Cameron Highlands, sebuah tempat wisata populer, dinyatakan positif terkena virus itu, kata direktur jenderal Departemen Pengembangan Orang Asli, Juli Edo.

Juli melanjutkan jika desa tersebut sudah melakukan penguncian (lockdown) bersama dengan orang-orang yang diduga terinfeksi. Namun tidak jelas bagaimana bocah itu bisa terinfeksi.

Orang Asli adalah keturunan dari penduduk paling awal yang dikenal di Semenanjung Malaysia dan jumlahnya kini sekitar 200.000 orang.



Ketika Malaysia memberlakukan pembatasan ketat untuk mencoba menghentikan penyebaran virus yang telah menginfeksi lebih dari 3.000 orang di daerah dan menewaskan 50 orang, Orang Asli mengatakan mereka sangat terpukul atas hal tersebut.

Banyak yang kesulitan mencari makanan setelah pendapatan kecil dari penjualan sayuran, buah-buahan, dan karet. Sementara beberapa takut pergi ke kota untuk membeli makanan karena khawatir terserang virus.

Orang Asli sendiri dikabarkan rentan terhadap penyakit karena faktor-faktor kemiskinan dan kekurangan gizi. Tingkat kemiskinan mereka yang dilaporkan lebih dari 30% dibandingkan dengan rata-rata Malaysia 0,4%.

Tahun lalu, 15 orang di satu desa adat di timur laut Semenanjung Malaysia meninggal dan puluhan jatuh sakit akibat campak.

Populasi penduduk asli di seluruh dunia, di Australia, Kanada, dan Brazil sudah menutup perbatasan mereka untuk melindungi komunitas karena corona yang telah menginfeksi lebih dari satu juta orang dan membunuh sekitar 52.000 orang secara global terus menyebar.

Secara global, virus corona sudah menjalar ke 204 negara dan teritorial, dengan 1.015.466 kasus terkonfirmasi, 53.190 kasus kematian, dan 212.229 kasus berhasil sembuh per Jumat (3/4/2020), menurut data Worldometers. Malaysia sendiri memiliki 3.116 kasus terkonfirmasi, dengan 50 kasus kematian, dan 767 kasus berhasil sembuh.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Penang Konfirmasi Kasus Corona Pertama, Tisu Toilet Ludes

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular