
Internasional
Penang Konfirmasi Kasus Corona Pertama, Tisu Toilet Ludes
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 March 2020 12:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Penang di Malaysia mengonfirmasi kasus corona pertama di kota itu Selasa (10/3/2020) lalu. Hal ini membuat kepanikan terjadi di sejumlah pasar swalayan, seperti dikabarkan Straits Times Kamis (12/3/2020).
Warga memburu tisu toilet, mie instan dan sejumlah makanan kering. Malaysia sendiri mencatat 149 kasus corona.
"Saya pikir orang-orang barang yang bisa mereka beli. Mereka dilanda kepanikan, seperti di Singapura dan Hong Kong," kata seorang konsumen bernama Hing, yang ditanyai media itu.
"Teman saya meneleponku Selasa malam dan menginformasikan tisu toilet habis di banyak pasar swalayan."
Hal senada juga terjadi di wilayah Bayan Baru. Seorang ibu rumah tangga bernama Lynn Ooi kecewa karena tisu toilet hilang dari pasaran.
"Saya datang untuk mengisi kembali sejumlah kebutuhan sehari-hari di rumah seperti tisu toilet dan makanan kering," ujarnya seraya menunjukkan ekspresi khawatir.
Meski demikian ia percaya situasi masih terkendali. Menurutnya orang-orang hanya panik karena membaca berita di media online.
Kasus corona di Penang melibatkan seorang lelaki yang berkontak dengan pasien COVID-19 di Kuala Lumpur. Ia bekerja di perusahaan Motorola.
Otoritas setempat meminta warga Penang tetap tenang. Direktur kesehatan negara, Dr Asmayani Khalib juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mempraktikkan standar kebersihan yang tinggi seperti mencuci tangan dengan air dan sabun dan sering menggunakan sanitiser.
"Jika Anda mengalami gejala seperti demam, batuk atau kesulitan bernafas, Anda harus segera pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Masyarakat juga harus berusaha menghindari mengunjungi tempat-tempat ramai," katanya.
Juru Bicara Motorola di Bayan Lepas kemarin pun mengkonfirmasi bahwa salah satu pekerja nya dinyatakan positif terkena virus.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mengikuti panduan mereka untuk meminimalkan risiko paparan lebih lanjut. Sebagai tindakan pencegahan keamanan, karyawan dan rekanan kami akan bekerja dari rumah selama dua minggu ke depan," kata juru bicara itu.
Beberapa sekolah dasar dan taman kanak-kanak juga telah mengeluarkan pemberitahuan yang menasihati orang tua yang bekerja di perusahaan untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke sekolah.
"Ini hanya tindakan pencegahan untuk menjaga kesejahteraan murid kita," kata seorang kepala sekolah, yang menolak disebutkan namanya.
(sef/sef) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut
Warga memburu tisu toilet, mie instan dan sejumlah makanan kering. Malaysia sendiri mencatat 149 kasus corona.
"Teman saya meneleponku Selasa malam dan menginformasikan tisu toilet habis di banyak pasar swalayan."
Hal senada juga terjadi di wilayah Bayan Baru. Seorang ibu rumah tangga bernama Lynn Ooi kecewa karena tisu toilet hilang dari pasaran.
"Saya datang untuk mengisi kembali sejumlah kebutuhan sehari-hari di rumah seperti tisu toilet dan makanan kering," ujarnya seraya menunjukkan ekspresi khawatir.
Meski demikian ia percaya situasi masih terkendali. Menurutnya orang-orang hanya panik karena membaca berita di media online.
Kasus corona di Penang melibatkan seorang lelaki yang berkontak dengan pasien COVID-19 di Kuala Lumpur. Ia bekerja di perusahaan Motorola.
Otoritas setempat meminta warga Penang tetap tenang. Direktur kesehatan negara, Dr Asmayani Khalib juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mempraktikkan standar kebersihan yang tinggi seperti mencuci tangan dengan air dan sabun dan sering menggunakan sanitiser.
"Jika Anda mengalami gejala seperti demam, batuk atau kesulitan bernafas, Anda harus segera pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Masyarakat juga harus berusaha menghindari mengunjungi tempat-tempat ramai," katanya.
Juru Bicara Motorola di Bayan Lepas kemarin pun mengkonfirmasi bahwa salah satu pekerja nya dinyatakan positif terkena virus.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mengikuti panduan mereka untuk meminimalkan risiko paparan lebih lanjut. Sebagai tindakan pencegahan keamanan, karyawan dan rekanan kami akan bekerja dari rumah selama dua minggu ke depan," kata juru bicara itu.
Beberapa sekolah dasar dan taman kanak-kanak juga telah mengeluarkan pemberitahuan yang menasihati orang tua yang bekerja di perusahaan untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke sekolah.
"Ini hanya tindakan pencegahan untuk menjaga kesejahteraan murid kita," kata seorang kepala sekolah, yang menolak disebutkan namanya.
(sef/sef) Next Article Begini Kondisi Kasus Covid di Indonesia setelah PPKM Dicabut
Most Popular