
Kang Emil: 70 Ribu Pemudik Jabar Jadi ODP Baru Covid-19
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
03 April 2020 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku mengkhawatirkan mudik terhadap penyebaran virus corona di Jawa Barat. Kekhawatiran itu disampaikan Ridwan Kamil dalam konferensi video dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Jumat (3/4/2020).
"Dalam catatan kami sudah ada 70 ribu yang mudik duluan ke Jabar. Ini artinya kami dapati 70 ribu ODP baru pak. Padahal ODP sedang kami tes dan kalau kedatangan lagi berpuluh-puluh ribu pemudik, maka kami akan kehabisan alat tes untuk yakinkan bahwa mereka pemudik yang sehat," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Kenyataannya, menurut dia, banyak yang tidak sehat. Ia mencontohkan kasus lansia di Ciamis yang kritis usai didatangani sang anak dari Jakarta. "Sebelum didatangani anaknya, dia sakit tapi masih bisa dirawat tanpa ke RS. Di Bandung ada suami, istrinya, ternyata kerja istrinya di Jakarta dan diliburkan, pulang. Setelah itu istrinya bergejala dan pas dites positif," kata Kang Emil.
"Ini artinya pak kalau mudik ini tidak ditahan, kami di Jabar, Jateng, Jatim, Yogyakarta, pasti akan kewalahan luar biasa," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan tidak akan melarang mudik Lebaran kendati hal tersebut berpotensi meningkatkan penyebaran wabah Covid-19 di berbagai daerah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan pemerintah tidak mengeluarkan aturan tegas terkait dengan mudik lebaran.
Berbicara usai rapat terbatas, Luhut mengemukakan bahwa pemerintah lebih memilih untuk mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik, ketimbang memberlakukan sebuah aturan larangan.
"Kalau dilarang pun, mau mudik saja. Jadi kami imbau kesadaran bahwa kalau Anda mudik, pasti bawa penyakit. Hampir pasti bawa penyaki. Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal. Bisa keluargamu," kata Luhut, Kamis (2//4/2020).
Luhut mengatakan, pemerintah akan memberikan kompensasi berupa bantuan sosial kepada masyarakat yang memutuskan untuk tidak mudik lebaran agar aktivitas ekonomi tetap berjalan.
"Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan insentif dan bantuan sosial bagi masyarakat golongan tidak mampu di tengah imbauan pemerintah untuk tidak mudik," ujar Luhut.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Dalam catatan kami sudah ada 70 ribu yang mudik duluan ke Jabar. Ini artinya kami dapati 70 ribu ODP baru pak. Padahal ODP sedang kami tes dan kalau kedatangan lagi berpuluh-puluh ribu pemudik, maka kami akan kehabisan alat tes untuk yakinkan bahwa mereka pemudik yang sehat," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Kenyataannya, menurut dia, banyak yang tidak sehat. Ia mencontohkan kasus lansia di Ciamis yang kritis usai didatangani sang anak dari Jakarta. "Sebelum didatangani anaknya, dia sakit tapi masih bisa dirawat tanpa ke RS. Di Bandung ada suami, istrinya, ternyata kerja istrinya di Jakarta dan diliburkan, pulang. Setelah itu istrinya bergejala dan pas dites positif," kata Kang Emil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan tidak akan melarang mudik Lebaran kendati hal tersebut berpotensi meningkatkan penyebaran wabah Covid-19 di berbagai daerah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan pemerintah tidak mengeluarkan aturan tegas terkait dengan mudik lebaran.
Berbicara usai rapat terbatas, Luhut mengemukakan bahwa pemerintah lebih memilih untuk mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik, ketimbang memberlakukan sebuah aturan larangan.
"Kalau dilarang pun, mau mudik saja. Jadi kami imbau kesadaran bahwa kalau Anda mudik, pasti bawa penyakit. Hampir pasti bawa penyaki. Dan kalau bawa penyakit, di daerah bisa meninggal. Bisa keluargamu," kata Luhut, Kamis (2//4/2020).
Luhut mengatakan, pemerintah akan memberikan kompensasi berupa bantuan sosial kepada masyarakat yang memutuskan untuk tidak mudik lebaran agar aktivitas ekonomi tetap berjalan.
"Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan insentif dan bantuan sosial bagi masyarakat golongan tidak mampu di tengah imbauan pemerintah untuk tidak mudik," ujar Luhut.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular