Corona Dekat dengan PHK, Kapan Ini Berakhir?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 April 2020 14:21
Ke Depan, Situasi Bakal Lebih Buruk
CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella
Ke depan, kondisi bukannya akan membaik tetapi memburuk. Trading Economics memperkirakan angka pengangguran di Negeri Adidaya akan melonjak menjadi 9% pada April. Kemudian pada Mei naik lagi ke 12,5%, dan Juni bertambah ke 15%.

"Kami memperkirakan angka pengangguran di AS akan berada di 19% dalam 12 bulan ke depan. Namun pada 2021 akan ada penurunan ke arah 15% dan 2022 turun lagi menjadi 12,9%," sebut keterangan tertulis Trading Economics.

Proyeksi ini masuk akal mengingat AS adalah negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia yaitu 312.076. Ini akan membuat warga semakin khawatir keluar rumah, dan pemerintah bisa memberlakukan aturan social distancing yang lebih ketat. Aktivitas ekonomi tambah lesu, pengangguran tambah banyak. 


Selain AS, Australia juga mencatatkan penurunan penciptaan lapangan kerja. Pada Februari 2020, penciptaan lapangan kerja di Negeri kanguru adalah 226.500, turun 1,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.



"ABS (Australian Bureau of Statistics) terus memonitor dampak Covid-19 terhadap penciptaan lapangan kerja. Data Februari belum mengidentifikasi adanya dampak yang signifikan. Perlu dicatat bahwa pada Februari kasus Covid-19 di Australia masih rendah dan belum ada penetapan Covid-19 sebagai pandemi global," sebut keterangan tertulis ABS.

Situasi di Jepang pun setali tiga uang. Pada Februari 2020, jumlah penganggur di Negeri Matahari Terbit adalah 1,59 juta orang, naik 30.000 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Gara-gara virus corona, kabar buruk terus berdatangan. Mari berharap semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga perekonomian dunia bisa bangkit berdiri...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular