
Internasional
Duh! Gegara Corona, Tak Ada Lagi Pasar Ramadan
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 April 2020 15:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Tradisi gelaran pasar Ramadan di beberapa negara bagian Malaysia, termasuk Kedah, Selangor, Terengganu, dan Melaka, dibatalkan. Pasalnya pandemi corona (COVID-19) belum juga berakhir.
Pembatalan tersebut terjadi setelah Putrajaya, ibu kota pemerintahan Malaysia, membuat aturan standar terkait jarak aman (physical distancing) dan pengendalian kerumunan. Ketua Menteri Kedah Mukhriz Mahathir pada Rabu (1/4/2020) mengatakan keputusan dibuat dari pertemuan dewan eksekutif negara atas permintaan pemerintah negara bagian.
"Kami akan meminta semua otoritas lokal yang telah mengambil deposit untuk sewa situs bazaar atau kios untuk mengembalikan pembayaran (ke warga)," kata Mukhriz saat menerangkan pembatalan, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (2/4/2020).
Secara terpisah, Ketua Menteri Selangor, Amirudin Shari mengatakan bahwa mereka bisa menggelar pasar Ramadan online sebagai alternatifnya. "Saya percaya akan ada pasar Ramadan online karena ada layanan pengiriman," katanya seperti dikutip oleh media lokal.
Sultan Johor, Ibrahim Iskandar juga sebelumnya sudah mendesak penyelenggara bazaar untuk membatalkan gelaran acara tersebut. Sementara itu di Melaka, dewan kota bersejarah negara bagian (MBMB) mengumumkan bahwa pasar Ramadan dibatalkan dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Jumat, 26 Maret lalu.
Ramadan diperkirakan akan dimulai pada 23 April, sekitar 10 hari setelah selesainya masa penguncian (lockdown) Malaysia. Pada awalnya lockdown dilakukan dari 18 Maret hingga 31 Maret namun diperpanjang dua minggu hingga 14 April.
Warga Malaysia tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali penting. Dalam pernyataannya, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah mendesak warga Malaysia untuk bersabar, tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain sampai otoritas kesehatan memberikan tanda yang jelas
"Jika kita tidak mengikuti dan mengabaikan perintah ... virus akan menyebar dan semakin membebani sumber daya sistem perawatan kesehatan kita. Menempatkan pekerja kesehatan kita dan lainnya pada risiko besar," kata Sultan.
"Semakin cepat kita semua bekerja sama, semakin cepat kita dapat kembali normal. Lupakan politik, tolong mari kita bekerja sama untuk menyelamatkan negara kita dari krisis ini," tukasnya.
Saat ini Malaysia memiliki 2.908 kasus terkonfirmasi, dengan 45 kasus kematian, dan 645 kasus berhasil sembuh per Kamis (2/4/2020), menurut data dari Worldometers.
(sef/sef) Next Article Breaking: Malaysia Nyatakan Lockdown Mulai 18 Maret!
Pembatalan tersebut terjadi setelah Putrajaya, ibu kota pemerintahan Malaysia, membuat aturan standar terkait jarak aman (physical distancing) dan pengendalian kerumunan. Ketua Menteri Kedah Mukhriz Mahathir pada Rabu (1/4/2020) mengatakan keputusan dibuat dari pertemuan dewan eksekutif negara atas permintaan pemerintah negara bagian.
Sultan Johor, Ibrahim Iskandar juga sebelumnya sudah mendesak penyelenggara bazaar untuk membatalkan gelaran acara tersebut. Sementara itu di Melaka, dewan kota bersejarah negara bagian (MBMB) mengumumkan bahwa pasar Ramadan dibatalkan dalam surat edaran yang dikeluarkan pada Jumat, 26 Maret lalu.
Ramadan diperkirakan akan dimulai pada 23 April, sekitar 10 hari setelah selesainya masa penguncian (lockdown) Malaysia. Pada awalnya lockdown dilakukan dari 18 Maret hingga 31 Maret namun diperpanjang dua minggu hingga 14 April.
Warga Malaysia tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali penting. Dalam pernyataannya, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah mendesak warga Malaysia untuk bersabar, tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain sampai otoritas kesehatan memberikan tanda yang jelas
"Jika kita tidak mengikuti dan mengabaikan perintah ... virus akan menyebar dan semakin membebani sumber daya sistem perawatan kesehatan kita. Menempatkan pekerja kesehatan kita dan lainnya pada risiko besar," kata Sultan.
"Semakin cepat kita semua bekerja sama, semakin cepat kita dapat kembali normal. Lupakan politik, tolong mari kita bekerja sama untuk menyelamatkan negara kita dari krisis ini," tukasnya.
Saat ini Malaysia memiliki 2.908 kasus terkonfirmasi, dengan 45 kasus kematian, dan 645 kasus berhasil sembuh per Kamis (2/4/2020), menurut data dari Worldometers.
(sef/sef) Next Article Breaking: Malaysia Nyatakan Lockdown Mulai 18 Maret!
Most Popular