Harga Minyak Anjlok, Pertamina Bakal Revisi Target Investasi?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 April 2020 10:37
Harga minyak dunia makin merosot, sementara kontraktor asing mulai tunda beberapa proyek apakah Pertamina bakal ikutan?
Foto: Kilang Minyak Cilacap. Kilang Cilacap merupakan kilang minyak terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 348 ribu barel/hari atau 33,4% dari total kapasitas kilang nasional. (CNBC Indonesia/Gustidha Budiarti)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah corona ditambah perang minyak antara Arab Saudi dan Rusia yang memanas membuat harga komoditas emas hitam terus merosot. Beberapa perusahaan migas raksasa di luar negeri telah memangkas belanja modal mereka dan menunda beberapa proyek strategis. Apakah Pertamina bakal ikutan?

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan sampai saat ini perusahaan masih terus memonitor perkembangan harga minyak dunia. Serta telah menjalankan beberapa hal untuk meresponnya.



"Termasuk kajian dan simulasi dampaknya. Business Continuity Plan juga sudah di set-up dan dijalankan untuk mitigasi dan pengaturan personel dan operasional," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis, (02/04/2020).

Lebih lanjut ia menerangkan, sampai saat ini Pertamina tetap berupaya menjalakan operasional sesuai rencana kerja awal dengan lebih efektif dan efisien. Fajriyah menyebut akan terus melakukan review ke depan terkait efektifitas pelaksanaanya.

"Penyesuaian dapat dimungkinkan terjadi. Sampai saat ini belum ada pemangkasan, namun pasti prioritasi akan dilakukan," imbuhya.



Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan untuk menggenjot produksi minyak, belanja investasi (capex) Pertamina akan banyak dialokasikan untuk sektor hulu. "Kenaikan produksi minyak ini bisa menurunkan angka impor," kata Nicke di Jakarta.

Anggaran investasi Pertamina untuk sektor hulu mendapat porsi terbesar. Dari data Pertamina, tahun ini anggaran investasi adalah US$ 7,8 miliar, naik 84% dari tahun sebelumnya US$ 4,2 miliar.

Rinciannya:
* Hulu mendapat US$ 3,7 miliar
* Upgrade kilang US$ 1,9 miliar
* Infrastruktur hilir US$ 1,2 miliar
* Proyek investasi subholding gas US$ 800 juta
* Lain-lain US$ 300 juta


(gus) Next Article Kenapa Pertamina Belum Turunkan Harga BBM?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular