
Internasional
Nyerah Lawan Corona, Rupert Murdoch Tutup 60 Surat Kabar
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
01 April 2020 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan media milik Rupert Murdoch di Australia, News Corp, mengumumkan akan berhenti mencetak 60 surat kabar regional. Wabah corona (COVID-19) makin menggerus iklan bisnis ini.
Surat kabar tersebut berada di New South Wales, Victoria, Queensland, dan South Australia. Migrasi bisnis ke online akan dilakukan.
"Kami tidak mengambil keputusan ini dengan mudah," kata Executive Chairman Michael Miller sebagaimana dikutip dari AFP, Rabu (1/4/2020).
"Virus corona membuat tekanan bisnis yang tak bisa kami prediksi dan kami melakukan segalanya untuk mempertahankan banyak pekerjaan semampu kami."
Dilansir dari Free Malaysia Today, banyak media di Australia telah merubah bisnis ke online. Bahkan sebelum pandemi corona terjadi.
Sebelumnya kantor berita Australian Associated Press (AAP) yang berusia 85 tahun juga mengumumkan akan tutup pada Juni 2020. Langkah ini diambil setelah pemegang saham, yakni Nine Entertainment dan News Corp Australia menilai bisnis yang dilakukan tidak akan menguntungkan.
Di AS, perusahaan surat kabar terbesar Gannett Co Inc, juga meminta karyawan mengambil cuti tanpa tanggungan dan memotong gaji para staff. Munculnya Google dan Facebook sebagai saingan dalam memperebutkan iklan membuat bisnis kurang menguntungkan.
Gannet memiliki sejumlah surat diantaranya USA Today. Termasuk beberapa media lokal seperti Detroit Free Press, The Indianapolis Star, dan Great Falls Tribune.
(sef/sef) Next Article Nyaris Bebas Corona, Negara Ini Tak Gegabah Buka Perbatasan
Surat kabar tersebut berada di New South Wales, Victoria, Queensland, dan South Australia. Migrasi bisnis ke online akan dilakukan.
"Virus corona membuat tekanan bisnis yang tak bisa kami prediksi dan kami melakukan segalanya untuk mempertahankan banyak pekerjaan semampu kami."
Dilansir dari Free Malaysia Today, banyak media di Australia telah merubah bisnis ke online. Bahkan sebelum pandemi corona terjadi.
Sebelumnya kantor berita Australian Associated Press (AAP) yang berusia 85 tahun juga mengumumkan akan tutup pada Juni 2020. Langkah ini diambil setelah pemegang saham, yakni Nine Entertainment dan News Corp Australia menilai bisnis yang dilakukan tidak akan menguntungkan.
Di AS, perusahaan surat kabar terbesar Gannett Co Inc, juga meminta karyawan mengambil cuti tanpa tanggungan dan memotong gaji para staff. Munculnya Google dan Facebook sebagai saingan dalam memperebutkan iklan membuat bisnis kurang menguntungkan.
Gannet memiliki sejumlah surat diantaranya USA Today. Termasuk beberapa media lokal seperti Detroit Free Press, The Indianapolis Star, dan Great Falls Tribune.
(sef/sef) Next Article Nyaris Bebas Corona, Negara Ini Tak Gegabah Buka Perbatasan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular