Bagaimana Stok Sembako di DKI Saat Covid-19? Anies: Aman!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
31 March 2020 17:54
Simak penjelasan Anies dalam keterangan pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/3/2020).
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Dokumentasi Humas Pemprov DKI Jakarta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, memastikan stok kebutuhan bahan pokok di ibu kota dalam posisi aman. Kepastian itu disampaikan Anies dalam keterangan pers update penanganan Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/3/2020).

"Jadi kebutuhan pokok di Jakarta alhamdulillah aman. Kita siap meskipun tidak ada pasokan sekalipun, misalnya, itu bisa terjamin sampai dua bulan ke depan. Jadi alhamdulillah pasokan jalan terus," katanya.


Ia mengungkapkan tidak ada kendala dalam distribusi bahan pokok ke Jakarta. Pemprov DKI Jakarta bersama TNI dan Polri turut mengamankan jalur pendistribusian.

"Sehingga tidak ada gangguan untuk pasokan ke Jakarta. Nanti PD Pasar Jaya memastikan juga Food Station Tjipinang Jaya bahwa kebutuhan-kebutuhan pokok bagi masyarakat Jakarta distribusinya aman," ujar Anies.

Bila melihat data TPS selaku pengelola pasar induk beras Cipinang yang jadi baromoter stok beras di DKI Jakarta, pada 2 Februari atau satu bulan sebelum kasus positif Covid-19 kali pertama di Indonesia, stok harian di sana masih menyentuh 41 ribuan ton. Namun, berselang beberapa hari setelah pengumuman kasus Covid-19, pada 2 Maret 2020, stok beras harian hanya 31.611 ton, setelah itu dalam tren terus menurun.

Misalnya pada pekan kedua setelah kasus Covid-19 muncul, stok harian di pasar Induk Cipinang pada 15 Maret 2020 hanya 26.462 ton. Setelah itu trennya terus turun, sempat menyentuh angka 23.979 ton, paling terendah dalam 3 bulan terakhir. Pada akhir Maret, tepatnya 29 Maret 2020, stok harian di Pasar Cipinang hanya sebanyak 26.827 ton.

Apakah stok ini aman?

Secara kumulatif memang masih aman, dengan asumsi kebutuhan beras di DKI Jakarta per hari sebanyak 2.000 ton tepatnya sekitar 1.895 ton. Artinya dengan stok harian sampai akhir Maret sebesar 26.000 ton, maka masih bisa hampir dua pekan. Belum lagi ada tambahan stok setiap harinya yang masuk ke Pasar Cipinang. Selain itu, masih ada stok beras di ritel dan pedagang eceran masih tersedia dan gudang Perum Bulog.



Namun, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang pernah mengingatkan stok pangan di DKI Jakarta dan sekitarnya harus dipantau ketat. Ia bilang 98% kebutuhan pangan masyarakat Jakarta dipenuhi oleh wilayah luar, seperti Jawa Barat, Jawa Timur hingga luar pulau. Bila ada persoalan distribusi atau masalah di daerah pemasok, maka akan berisiko pada pasokan ke DKI.

Berikut data kebutuhan pokok pangan per hari di Jakarta menurut Kadin DKI Jakarta:
  • Beras 1.895 Ton
  • Gula Pasir 188 Ton

  • Minyak Goreng 380 Ton

  • Telur Ayam 228 Ton

  • Daging Sapi/ Kerbau 165 Ton

  • Daging Ayam 1.000 Ton

  • Tepung 834 Ton

  • Bawang Merah 68 Ton

  • Bawang Putih 52 Ton

  • Cabai 243 Ton

  • Buah - Buahan 1.000 Ton
  • Sayur - Mayur 1.177 Ton
  • 
Ikan 566 Ton


[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Gaduh Anies Beri Award untuk Diskotek Colosseum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular