Jokowi Tutup Pintu Buat WNA, Uang Rp 26 T Menguap ke Udara

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 March 2020 13:09
Devisa dari Pariwisata Menguap
Pantai Jember (CNBC Indonesia/Gustidha Budiartie)
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019 adalah 16,11 juta. Naik 1,88% dibandingkan 2018.




Kalau dirata-ratakan, jumlah kunjungan wisman per bulan selama 2019 adalah 1,34 juta. Per satu kunjungan, wisman menghabiskan rata-rata US$ 147,17.

Kebijakan pembatasan akses WNA berlaku katakanlah mulai April, karena besok sudah April. Jika kebijakan ini berlaku sampai akhir tahun, maka ada delapan bulan tersisa.

Dengan asumsi kunjungan wisman per bulan seperti 2019 yaitu 1,34 juta dan setiap kunjungan menghasilkan devisa bagi Indonesia sebesar US$ 147,17, perhitungan bodoh-bodohannya Indonesia akan kehilangan US$ 197,54 juta per bulan. Dikali delapan bulan, maka devisa yang hilang dari sektor pariwisata adalah US$ 1,58 miliar atau sekira Rp 25,89 triliun dengan kurs saat ini. Nyaris Rp 26 triliun.

Dalam situasi darurat pandemi corona global seperti sekarang, menyelamatkan nyawa layak menjadi prioritas. Harus diperjuangkan meski harus kehilangan uang puluhan triliun rupiah.

Akan tetapi, perlu dipikirkan juga nasib mereka yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata. World Travel & Tourism Council mencatat pada 2018 sektor pariwisata menyumbang sekitar 10% dari penciptaan lapangan kerja. Ada sekira 13 juta orang mencari nafkah di sektor ini.

Tanpa wisman (dan kemungkinan juga wisatawan domestik/wisdom), mau jadi apa sektor pariwisata? Mau makan apa orang-orang yang bekerja di sektor pariwisata?

Oleh karena itu, pemerintah perlu memikirkan bantuan kepada orang-orang ini. Bagaimana caranya agar dapur mereka tetap mengepul dan perut tetap terisi meski mata pencariannya hilang.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular