Spanyol Larang PHK Meski Pasien Corona & Meninggal Melonjak

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 March 2020 20:45
Spanyol kini menduduki posisi keempat sebagai negara dengan penyebaran pandemi corona (COVID-19) terbanyak, di bawah Amerika Serikat, Italia, dan China.
Foto: Kondisi Terkini Lockdown di Spanyol. AP/Manu Fernandez

Jakarta, CNBC Indonesia - Spanyol kini menduduki posisi keempat sebagai negara dengan penyebaran pandemi corona (COVID-19) terbanyak, di bawah Amerika Serikat, Italia, dan China Daratan.

Dengan naiknya angka kasus terjangkit dan kematian akibat virus corona, pada Jumat (27/3/2020) waktu setempat, Pemerintah Spanyol menyetujui langkah untuk mencegah pengusaha menggunakan wabah corona sebagai alasan untuk memecat staf.

Langkah ini diambil sesaat setelah pejabat kesehatan mengatakan meningkatnya jumlah kematian akibat virus corona di Spanyol.

"Secara persentase, kenaikan hari ini kira-kira setara dengan tiga hari terakhir, di mana kita tampaknya melihat stabilisasi yang jelas," kata kepala darurat kesehatan Fernando Simon pada konferensi pers, dikutip dari Reuters.


Bisnis di seluruh Spanyol dipaksa untuk menutup pintu mereka akibat virus corona, dan dua serikat pekerja terbesar di negara itu telah memperingatkan bahwa sebanyak 1 juta orang dapat kehilangan pekerjaan secara permanen.

Berbicara setelah rapat kabinet yang luar biasa, Menteri Tenaga Kerja Spanyol, Yolanda Diaz mengatakan pengusaha harus menggunakan program PHK sementara, yang dikenal sebagai ERTE, daripada memecat staf secara permanen.

"Saya meminta pengusaha untuk memberi contoh, untuk bertanggung jawab kepada orang-orang mereka dan untuk melestarikan pekerjaan," katanya Diaz, menambahkan jika memberhentikan staf di bawah 'hanya karena' sekarang sepenuhnya dilarang.

"Anda tidak bisa menggunakan COVID-19 untuk memecat orang."

Meskipun ada gangguan yang meluas ke bisnis, juru bicara pemerintah Maria Jesus Montero mengatakan rantai pasokan makanan masih berfungsi dengan lancar di negara berpenduduk sekitar 46 juta sebagai eksportir buah dan sayuran terbesar di Uni Eropa.

Kematian nasional akibat virus corona di Spanyol naik tajam, meningkat sebesar 769 kasus atau sekitar 19% menjadi 4.858 kasus dalam semalam. Menurut data Worldometers, sejauh ini Spanyol memiliki 72.248 kasus terjangkit, dengan 5.690 kasus kematian, dan 12.285 kasus berhasil sembuh.

Kini Spanyol sedang berjuang untuk mengatasinya dengan memperpanjang kuncian (lockdown) pada Kamis (26/3/2020) hingga 11 April mendatang.


Selain itu, mereka juga mengubah stadion sepak bola Bernabeu di Real Madrid menjadi toko peralatan medis, arena pameran di Madrid telah berubah menjadi area pengujian massal dan arena seluncur es kini menjadi kamar mayat.

Pasien terus mengalir ke rumah sakit Spanyol, di mana staf menghadapi kekurangan peralatan pelindung seperti masker. Bahkan lebih dari 9,400 petugas kesehatan telah dites positif terkena virus, sekitar 15% dari mereka terinfeksi di Spanyol.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Lampaui China, Spanyol Catat 3.434 Kematian Akibat Covid-19!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular