Virus Corona, Pengangguran, dan Resesi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 March 2020 06:27
Powell Saja Sudah Ngomong Resesi...
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS/Thomas White)
Oleh karena itu, omongan soal risiko resesi di AS semakin kentara. Teranyar, yang mengatakan hal itu bukan orang sembarangan yaitu Jerome 'Jay' Powell, Ketua Bank Sentral AS alias The Federal Reserve/The Fed.

"AS mungkin akan mengalami resesi. Ini bukan perlambatan ekonomi biasa, tidak ada yang salah dengan fundamental ekonomi kita. Aktivitas ekonomi akan menurun signifikan sampai kuartal II, tetapi saya rasa banyak yang memperkirakan akan kembali pulih pada semester II.

"Apabila kita bisa melalui periode ini dan membuat penyebaran virus lebih terkendali, maka kita akan pulih lebih cepat. Jadi prioritas utama adalah mengendalikan penyebaran virus, dan kemudian baru melanjutkan aktivitas ekonomi," jelas Powell dalam wawancara di Today Show yang ditayangkan NBC, sebagaimana dikutip dari Reuters.


The Fed cabang New York dan Cleveland secara berkala memproyeksi probabilitas resesi di Negeri Paman Sam. Pembacaan terbaru layak dikhawatirkan.

The Fed Cleveland memperkirakan kemungkinan resesi di AS pada Februari 2021 adalah 32,89%, naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 27,36%. Sementara The Fed New York meramal kans resesi pada Februari 2021 adalah 30,73%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 25,2%.

 

Probabilitas resesi memang semakin tinggi. Survei Reuters yang melibatkan 40 ekonom pada 19 Maret menunjukkan peluang resesi di AS dalam 12 bulan ke depan mencapai 80%. Padahal survei serupa dua minggu sebelumnya hanya menghasilkan median 30%.

Reuters
 
"Kami malah meyakini AS saat ini sudah resesi. Meski kontraksi ekonomi sepertinya akan signifikan, tetapi sifatnya temporer. Kami memperkirakan ekonomi akan kembali tumbuh pada kuartal III-2020," kata Michelle Meyer, Ekonom Bank of America Merrill Lynch, seperti dikutip dari Reuters.



(aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular