
Internasional
Kabar Baik, WHO: Ada Tanda Kasus COVID-19 di Eropa Menurun
Redaksi, CNBC Indonesia
26 March 2020 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan ada pertanda baik terkait penyebaran corona (COVID-19) di Eropa. Pernyataan ini keluar setelah data menunjukkan adanya perlambatan kenaikan infeksi corona di negeri Pizza, Italia.
"Meski situasi tetap sangat serius, kami mulai melihat beberapa tanda yang menenangkan hati," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dikutip dari AFP, Kamis (26/3/2020).
"Italia, yang memiliki jumlah kasus tertinggi di kawasan (Eropa), baru saja menunjukkan kenaikan yang lebih rendah (pada kasus infeksi corona)."
"Meskipun demikian, terlalu dini untuk mengatakan bahwa pandemi sudah mencapai puncaknya di negeri itu."
WHO Eropa mengatakan bahwa saat ini lebih dari 22 ribu kasus corona telah dilaporkan di Eropa. Benua biru mencatat ada 11.987 pasien meninggal karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Angka ini menunjukkan bahwa enam dari 10 kasus dan tujuh dari 10 kematian COVID-19 dilaporkan di Eropa. Sementara kasus global mencapai 487.050 ribu orang.
Sementara itu sebelumnya, Amerika Serikat (AS) diprediksi menjadi pusat baru dari wabah corona. Tingginya kenaikan kasus menjadi sebab.
"Kami melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS," kata Juru Bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris saat mengadakan konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir dari Reuters, Rabu (25/3/2020).
"Jadi memang ada potensi itu."
Meski demikian, ia mengaku AS sudah melakukan sejumlah sinyal positif. Di antaranya tes yang komprehensif, isolasi orang sakit dan pelacakan pada mereka yang terpapar virus.
Berdasarkan data Worldometers, AS mencatat ada 68.581 kasus pasien terinfeksi corona. Total pasien meninggal 1.036 dan pasien sembuh 428 orang.
(sef/sef) Next Article Alhamdulillah, WHO Bawa Kabar Baik Terbaru soal Covid-19 Lagi
"Meski situasi tetap sangat serius, kami mulai melihat beberapa tanda yang menenangkan hati," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dikutip dari AFP, Kamis (26/3/2020).
"Meskipun demikian, terlalu dini untuk mengatakan bahwa pandemi sudah mencapai puncaknya di negeri itu."
WHO Eropa mengatakan bahwa saat ini lebih dari 22 ribu kasus corona telah dilaporkan di Eropa. Benua biru mencatat ada 11.987 pasien meninggal karena virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.
Angka ini menunjukkan bahwa enam dari 10 kasus dan tujuh dari 10 kematian COVID-19 dilaporkan di Eropa. Sementara kasus global mencapai 487.050 ribu orang.
Sementara itu sebelumnya, Amerika Serikat (AS) diprediksi menjadi pusat baru dari wabah corona. Tingginya kenaikan kasus menjadi sebab.
"Kami melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS," kata Juru Bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Harris saat mengadakan konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir dari Reuters, Rabu (25/3/2020).
"Jadi memang ada potensi itu."
Meski demikian, ia mengaku AS sudah melakukan sejumlah sinyal positif. Di antaranya tes yang komprehensif, isolasi orang sakit dan pelacakan pada mereka yang terpapar virus.
Berdasarkan data Worldometers, AS mencatat ada 68.581 kasus pasien terinfeksi corona. Total pasien meninggal 1.036 dan pasien sembuh 428 orang.
(sef/sef) Next Article Alhamdulillah, WHO Bawa Kabar Baik Terbaru soal Covid-19 Lagi
Most Popular