Jokowi: Chloroquine Bukan Obat First Line, Harus Resep Dokter

News - Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 March 2020 08:46
Ini peringatan Jokowi soal chloroquine. Foto: Instruksi Presiden Jokowi (Instagram Anies Baswedan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan obat yang selama ini sudah digunakan berbagai negara kepada pasien positif virus corona (COVID-19).

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat meninjau rumah sakit darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dikutip melalui laman media sosial resmi kepala negara, Selasa (24/3/2020).



"Pemerintah memiliki persediaan tiga juta obat chloroquine yang diproduksi oleh BUMN dalam negeri," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa sampai saat ini para peneliti belum menemukan obat maupun antivirus untuk COVID-19. Chloroquine (klorokuin), ditegaskan eks Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah pilihan pertama untuk pengobatan pasien corona.



"Perlu saya sampaikan bahwa chloroquine ini bukanlah obat first line tapi obat second line," jelasnya.

Jokowi menegaskan bahwa choroquine bukanlah obat yang dijual bebas, karena penggunannya harus melalui rumah sakit. Maka dari itu, masyarakat diharapkan tidak dengan bebas mengkonsumsi obat tersebut.

"Jadi untuk hanya diberikan kepada pasien COVID-19 di rumah sakit apabila dokter yang merawat meresepkannya," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Ini Dia Avigan & Chloroquine, Awas Jangan Sembarangan Minum!


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading