Pembatasan Operasi KRL Commuter Line Dicabut!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 March 2020 13:28
Sempat terjadi penumpukan penumpang KRL pada Senin (23/3) karena ada kebijakan pembatasan operasi.
Foto: Penumpang KRL (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan jadwal operasional KRL Commuter Line yang berlaku sejak Senin (23/3/20) dicabut. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah melakukan evaluasi atas penyesuaian jadwal.

Dari hasil evaluasi, jadwal KRL akan kembali normal mulai sore ini pukul 15.00 (23/3) dan berlanjut normal hingga seterusnya.

Dengan normalisasi jadwal ini, KRL akan kembali beroperasi melayani 991 perjalanan per hari mulai pukul 04:00 hingga 24:00 WIB. Hal ini berlaku untuk seluruh 80 stasiun dan seluruh rute KRL.

"Dengan normalisasi jadwal ini, kami menghimbau pengguna untuk tetap beraktivitas dari rumah, kecuali kegiatan yang sangat perlu dan mendesak. Jadwal KRL Kembali normal tidak untuk dimanfaatkan bepergian dengan tujuan-tujuan yang tidak mendesak," jelas VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, dalam keterangan resmi.



Dia mengaku, KCI telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona pada transportasi publik, khususnya KRL Commuter Line. Upaya tersebut termasuk pembersihan kereta secara intensif dengan disinfektan, pengukuran suhu tubuh pengguna, penyediaan hand sanitizer di kereta dan stasiun hingga lebih dari 2.000 botol.

Selanjutnya beberapa stasiun juga mulai tersedia tempat cuci tangan selain di toilet, bagi pengguna untuk digunakan sebelum maupun sesudah menggunakan KRL.

Penerapan jarak sosial di stasiun dan kereta juga dilakukan di dalam stasiun dan kereta. Di dalam stasiun, PT KCI bersama KAI membuat garis batas antrian di loket, gate, dan sebelum pemeriksaan suhu tubuh.

Selanjutnya petugas juga mengarahkan pengguna untuk dapat mengisi kereta/gerbong yang kosong terlebih dahulu. Selama perjalanan, petugas pengawalan kereta juga bergerak menghimbau pengguna untuk berpindah dari kereta/gerbong yang penuh ke kereta/gerbong yang lebih kosong.

Sejalan dengan kebijakan dari pemerintah dan himbauan untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah juga semakin banyak masyarakat yang mengikuti. Dalam satu pekan terakhir, jumlah pengguna KRL telah turun 50-60% dari rata-rata satu juta pengguna per hari menjadi hanya 400-500 ribu pengguna setiap harinya.

Sebelumnya, mulai hari ini jam operasional diterapkan mulai pukul 06.00-20.00 WIB. Adapun kebijakan mengurangi jumlah perjalanan kereta juga berlaku serta membatasi jumlah penumpang setiap gerbong. Tentunya jarak antar kereta juga dibatasi.

Pembatasan KRL ini ditanggapi oleh salah satu penumpang yang mengeluh jika "social distancing" yang diterapkan di operasional KRL tidak efektif. Melalui akun twitternya, @Jokokismantoro menyebut jika ada penumpukan di Stasiun Duri.

"Terjadi penumpukan penumpang di Sta Duri, karena keterbatasan KRL Tujuan KP Bandan-Jatinegara, Social Distancing tidak efektif," katanya.

Sejumlah pengguna Twitter juga mengeluhkan hal yang sama dan menilai social distancing untuk KRL tidak efektif. Tampak pada foto yang dibagikan oleh akun @ArifHRN, tergambar kepadatan di pintu masuk KRL.

Selain itu, akun Instagram @Jktinfo juga mengunggah beberapa gambar yang menampilkan wajah kondisi penumpang di dalam KRL yang ternyata penuh dan tak ada jarak.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Perjalanan KRL Ditambah Saat Jam Sibuk, Catat Nih Jadwalnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular