
Selain Ritel, Harga Gula Juga 'Terbang' Tinggi di Toko Online
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 March 2020 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Gula menjadi komoditas yang jadi sorotan, selain stoknya langka di pasar, harganya juga 'terbang' tinggi. Hal ini tak hanya terjadi di toko offline tapi juga di toko-toko ritel online. Harga gula rata-rata nasional sudah mencapai di atas Rp 16.000/kg.
Kondisi ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh telunjuk.com, sebuah platform mesin pencari khusus untuk kegiatan belanja online. Mereka melakukan survei terhadap tiga platform e-commerce yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee pada periode 1-16 Maret 2020, berdasarkan 5.610 data. Survei mencakup 8 merek terkenal untuk gula pasir kemasan ukuran 1 Kg.
Survei itu menunjukkan bahwa harga gula putih kemasan 1 Kg di E-commerce mengalami kenaikan sebesar 76% dengan puncaknya pada hari Minggu kemarin (15/3/2020), seperti dikutip dari keterangan resmi Telunjuk.com.
Total Estimasi Penjualannya sendiri, gula per-kilogram tersebut mengalami kenaikan lebih dari 2.000% di hari Senin kemarin (16/3/2020), dengan total estimasi transaksi selama Bulan Maret ini ( 1-16 Maret 2020) mencapai 1.991 transaksi di berbagai E-commerce.
"Saat ini, dalam memenuhi kebutuhan gula sehari - hari kita mungkin bisa mulai berbelanja melalui E-commerce yang terpercaya, karena bisa lebih dipastikan stoknya dan terdapat berbagai promo seperti Free Ongkir, dan Discount yang bisa kita manfaatkan selama Social Distancing ini berlangsung," jelas Telunjuk.com.
Persoalan stok dan harga gula di pasar memang sudah ada masalah sejak sebulan terakhir. Pemicunya karena stok yang sudah menipis, saat bersamaan produk komoditas ini jadi kebutuhan utama yang diburu saat konsumen panic buying, saat terjadi wabah corona.
Perum Bulog menyatakan akan mengeluarkan 50 Ribu ton gula impor dalam dua pekan lagi untuk mengatasi kelangkaan gula yang terjadi. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyatakan gula akan dijual lebih murah seharga Rp 10,500 per-kilogram dalam pernyataannya kepada pihak media di Pasar Induk Kramat Jati hari Rabu ini (18/3/2020).
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyatakan stok gula di toko-toko ritel mulai kosong atau habis. Menurut Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, itu terjadi karena pelaku ritel kesulitan mencari gula yang sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Harga acuan penjualan gula ke konsumen adalah Rp 12,500 / Kilogram (kg). Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.7 Tahun 2020 mengenai Harga Acuan Penjualan di tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, menyampaikan bahwa untuk menyikapi kenaikan harga langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar khususnya gula dan bawang putih. Kemendag juga sejak Rabu (18/3) sudah meminta pedagang mengeluarkan 33 ribu ton gula yang dipasok ke toko-toko ritel di Jakarta dan sekitarnya, termasuk Lampung.
(hoi/hoi) Next Article Harga Gula Terbang, 33 Ribu Ton Gula Diguyur ke Pasar
Kondisi ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh telunjuk.com, sebuah platform mesin pencari khusus untuk kegiatan belanja online. Mereka melakukan survei terhadap tiga platform e-commerce yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee pada periode 1-16 Maret 2020, berdasarkan 5.610 data. Survei mencakup 8 merek terkenal untuk gula pasir kemasan ukuran 1 Kg.
Survei itu menunjukkan bahwa harga gula putih kemasan 1 Kg di E-commerce mengalami kenaikan sebesar 76% dengan puncaknya pada hari Minggu kemarin (15/3/2020), seperti dikutip dari keterangan resmi Telunjuk.com.
"Saat ini, dalam memenuhi kebutuhan gula sehari - hari kita mungkin bisa mulai berbelanja melalui E-commerce yang terpercaya, karena bisa lebih dipastikan stoknya dan terdapat berbagai promo seperti Free Ongkir, dan Discount yang bisa kita manfaatkan selama Social Distancing ini berlangsung," jelas Telunjuk.com.
Persoalan stok dan harga gula di pasar memang sudah ada masalah sejak sebulan terakhir. Pemicunya karena stok yang sudah menipis, saat bersamaan produk komoditas ini jadi kebutuhan utama yang diburu saat konsumen panic buying, saat terjadi wabah corona.
Perum Bulog menyatakan akan mengeluarkan 50 Ribu ton gula impor dalam dua pekan lagi untuk mengatasi kelangkaan gula yang terjadi. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyatakan gula akan dijual lebih murah seharga Rp 10,500 per-kilogram dalam pernyataannya kepada pihak media di Pasar Induk Kramat Jati hari Rabu ini (18/3/2020).
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) menyatakan stok gula di toko-toko ritel mulai kosong atau habis. Menurut Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, itu terjadi karena pelaku ritel kesulitan mencari gula yang sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Harga acuan penjualan gula ke konsumen adalah Rp 12,500 / Kilogram (kg). Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.7 Tahun 2020 mengenai Harga Acuan Penjualan di tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, menyampaikan bahwa untuk menyikapi kenaikan harga langkah antisipasi yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar khususnya gula dan bawang putih. Kemendag juga sejak Rabu (18/3) sudah meminta pedagang mengeluarkan 33 ribu ton gula yang dipasok ke toko-toko ritel di Jakarta dan sekitarnya, termasuk Lampung.
(hoi/hoi) Next Article Harga Gula Terbang, 33 Ribu Ton Gula Diguyur ke Pasar
Most Popular