RI Digempur Corona, Bagaimana Nasib Produksi Minyak?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 March 2020 14:31
SKK Migas pastikan produksi minyak tak terganggu dengan adanya corona
Foto: Infografis/Kontraktor Migas Terbesar di RI/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis target lifting dan produksi minyak tidak akan ada perubahan meski dilanda corona virus (COVID-19).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya akan terus berusaha untuk menjaga laju produksi sehingga tidak ada keterlambatan. 

"Kita akan berusaha untuk tidak ada keterlambatan produksi," ungkapnya, Selasa, (17/03/2020). 

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo melakukan himbauan agar aktivitas-aktivitas di luar dikurangi. Bahkan sebagian karyawan  sudah mulai bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dwi mengatakan, pihak SKK Migas terus berkoordinasi dengan para Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam rangka menjaga produksi. 



Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Kita diberi arahan dari Kementerian ESDM, sudah keluar dan kita tindak lanjutin," imbuhnya. 

Dalam rangka menjaga keamanan pekerjanya, imbuh Dwi, pihaknya akan menyediakan kendaraan bagi pekerjanya yang biasa menggunakan transportasi publik. "Juga disiapkan orang yang masuk kerja biasanya gunakan transportasi umum akan kita sediakan shuttle bus," terangnya. 

Sebagai informasi berdasarkan data dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 lifting minyak bumi dipatok sebesar 755 ribu barel per hari. Sementara lifting gas bumi sebesar 1,191 juta barel setara minyak per hari. 

Tidak hanya corona virus yang menjadi batu sandungan untuk mengejar target lifting, anjloknya harga minyak juga berdampak. Dwi menekankan tidak ada rencana untuk memangkas produksi. 

"Kita saja impor, gimana mau dipangkas," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Duh, Kebakaran Hutan Bikin Lifting Migas RI Meleset Target

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular