Malaysia hingga Prancis, Negara Ini Lockdown karena Corona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 March 2020 13:23
Malaysia hingga Prancis, Negara Ini Lockdown karena Corona
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Di saat wabah virus corona (COVID-19) semakin merajalela di luar pusat wabah China, semakin banyak negara yang mengambil tindakan pencegahan penyebaran dan pengendalian. Salah satu caranya adalah dengan menutup (lockdown) sebagian atau seluruh wilayahnya.

Upaya itu diambil sebab dipandang mampu menghambat lonjakan kasus COVID-19, sebagaimana yang telah terbukti berhasil diterapkan China.


Negara terbaru yang melaporkan akan memberlakukan lockdown adalah Malaysia. Negara itu mengumumkan pada Senin (16/3/2020) bahwa akan mulai memberlakukan lockdown mulai 18 Maret 2020. Upaya itu diambil saat kasus corona di dalam negeri terus meningkat.

Di seluruh dunia, kasus corona juga semakin banyak, yaitu mencapai 182.605 kasus, menurut Worldometers. Sementara total kematian ada 7.171 korban jiwa dan pasien sembuh 79.881 orang.

Berikut adalah beberapa negara yang sudah melakukan lockdown atau penguncian, baik terhadap kota maupun negara itu seluruhnya.

1. Malaysia

Malaysia mengumumkan akan menutup negaranya sementara waktu atau lockdown mulai tanggal 18 Maret.

Pernyataan lockdown ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Senin malam. "Pemerintah melihat kondisi yang makin serius, terutama dengan perkembangan penularan di gelombang kedua," ujarnya dalam siaran langsung, Senin, dilansir dari South China Morning Post.

Lockdown akan berlangsung selama 2 pekan, mulai dari 18 Maret sampai 31 Maret mendatang.

Per Selasa, kasus infeksi virus corona di negara ini mencapai 566, dengan pasien sembuh sebanyak 42 orang dan belum ada kematian.

2. Venezuela

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan sebagian wilayah di negaranya untuk menerapkan karantina. Peraturan itu diberlakukan pada setidaknya tujuh negara bagian, termasuk ibu kota Caracas, yang dihuni sekitar enam juta penduduk.

Karantina tersebut mulai dilakukan Senin kemarin, di mana semua kegiatan di tujuh negara bagian Venezuela akan ditangguhkan mulai pukul 05:00 pagi waktu setempat.

"Ini bukan liburan bersama, bukan. Ini adalah karantina kolektif yang layak mendapatkan disiplin sosial yang hebat, pengendalian diri yang hebat," kata Maduro, menambahkan bahwa itu berarti orang harus tetap "di rumah", sebagaimana dilansir dari AFP.

Namun, karantina ini tidak berlaku untuk distribusi makanan, layanan kesehatan, transportasi, dan keamanan yang harus tetap bersiaga dan siap membantu masyarakat.

Penutupan itu diberlakukan meski kasus COVID-19 di negara itu masih di angka 17 kasus per Selasa ini.

3. China

China telah menerapkan karantina terbesar dalam sejarah manusia saat mencoba membatasi penyebaran dari virus yang pertama ditemukan di kota Wuhan, provinsi Hubei pada Desember itu. Karantina pertama dilakukan negara pada awal Januari.

Karantina awal itu diberlakukan pemerintah ke setidaknya 16 kota sekitar provinsi Hubei, termasuk Wuhan. Pada puncaknya, karantina China diberlakukan di setidaknya 20 provinsi dan wilayah, menurut The Wall Street Journal.

Dalam sebuah analisis oleh CNN pada pertengahan Februari lalu, diketahui bahwa hampir setengah dari populasi China atau sekitar 780 juta orang, berada di dalam karantina.

Beberapa aturan yang diberlakukan saat masa lockdown besar-besaran itu berlangsung di China di antaranya yaitu memutus jalur transportasi ke dan dari kota yang dikarantina, dan menutup banyak tempat umum.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tindakan pencegahan China telah sukses mencegah banyak kasus baru.

"Tidak ada keraguan bahwa pendekatan berani China terhadap penyebaran cepat dari patogen pernapasan baru ini telah mengubah arah dari [virus] yang dengan cepat meningkat dan terus menjadi epidemi yang mematikan," kata Bruce Aylward, seorang dokter dan ahli epidemiologi Kanada kepada The New York Times, Februari lalu.

Aylward merupakan salah satu anggota tim yang baru-baru ini dikirim ke China oleh WHO untuk memeriksa upaya penanganan di sana.

Sayangnya, pada saat China melakukan upaya karantina itu, virus telah menyebar ke luar China sehingga penyebaran di banyak negara tidak bisa terhindarkan.


4. Italia

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan mengunci seluruh Italia pada awal pekan lalu setelah negara melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Sebagai bagian dari karantina besar-besaran itu, perjalanan dibatasi, banyak sekolah dan kantor diliburkan, dan larangan pergi ke tempat umum dan acara yang ramai pengunjung juga diberlakukan.

Sekitar 60 juta warga terdampak aturan itu.

Saat ini Italia menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus corona tertinggi di dunia di luar China. Per Selasa ini, setidaknya ada 27.980 orang telah terinfeksi dan 2.158 orang meninggal di sana.

5. Denmark

Denmark menjadi negara Eropa kedua yang memberlakukan lockdown nasional untuk membendung wabah corona.

Pemerintah mengumumkan penguncian di seluruh negeri mulai berlaku pada 14 Maret dan langkah ini akan berlangsung setidaknya hingga 13 April.

"Kami berada di wilayah yang belum dipetakan. Kami berada di tengah-tengah sesuatu yang belum pernah kami hadapi sebelumnya," kata Perdana Meneteri Denmark Mette Frederiksen dalam konferensi pers, sebagaimana dilaporkan The Local Denmark.

"Saat ini, saya tahu bahwa daftar tindakan secara keseluruhan sangat ekstrem dan akan dipandang sangat ekstrem, tetapi saya yakin itu sepadan."

Denmark melaporkan 914 kasus sejauh ini dengan empat kematian dan satu sembuh.

6. Irlandia

Irlandia mengumumkan lockdown nasional pada 12 Maret. Pada Kamis malam, semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, dan lembaga budaya resmi ditutup, dan pertemuan dalam ruangan yang dihadiri lebih dari 100 orang juga dilarang digelar. Pertemuan di luar ruangan yang dihadiri lebih dari 500 orang juga dilarang.

"Kami belum menyaksikan pandemi ini dalam hidup kami," kata Perdana Menteri Leo Varadkar dari Washington DC, menurut Irish Times.

"Ini belum pernah terjadi," katanya lagi. "Bertindak bersama, sebagai suatu bangsa, kita dapat menyelamatkan banyak nyawa,"

Irlandia saat ini melaporkan 223 kasus dan dua kematian dan lima sembuh.

[Gambas:Video CNBC]



7. El Salvador

Presiden negara Amerika Tengah, yang berbatasan dengan Honduras dan Guatemala ini, mengumumkan status Alerta Naranja (peringatan oranye) pada hari Rabu lalu.

Langkah-langkah Alerta Naranja itu termasuk memberlakukan karantina nasional pada 6,4 juta warga negaranya, menutup sekolah selama tiga minggu, dan juga memberlakukan karantina 30 hari di Salvador bagi mereka yang baru kembali dari luar negeri.

Langkah itu juga melarang orang asing memasuki negara itu dan melarang pertemuan lebih dari 500 orang digelar, menurut The Washington Post.

Hal itu dilakukan negara itu meski kasus corona belum dilaporkan sama sekali di sana.

"Saya tahu ini akan dikritik, tetapi mari kita menempatkan diri pada posisi Italia. Italia berharap mereka bisa melakukan ini sebelumnya," kata Presiden El Salvador Nayib Bukele dalam pidato nasional, Rabu, menurut Post. "Sistem kesehatan kita tidak di level Italia. Tidak juga di level Korea Selatan."

8. Polandia

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan karantina nasional pada hari Jumat lalu. Itu berarti akan melarang orang asing memasuki negara itu serta menutup semua restoran, bar dan kasino, lapor The Daily Mail.

"Negara tidak akan meninggalkan (warganya)," kata Morawiecki. "Namun, dalam situasi saat ini kami tidak dapat membiarkan diri kami membiarkan perbatasan terbuka untuk orang asing."

Orang-orang dari luar negeri yang memasuki negara tersebut akan dikenakan karantina 14 hari wajib. Polandia memiliki 177 kasus dengan 4 meninggal dan 3 sembuh per Selasa.

9. Selandia Baru

Selandia Baru mengumumkan karantina 14 hari wajib untuk semua orang yang memasuki negara itu. Semua kapal pesiar juga tidak akan diizinkan untuk berlabuh di negara itu sampai 30 Juni.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya itu pada Sabtu waktu setempat, Reuters melaporkan.

"Di samping Israel, dan sejumlah kecil Kepulauan Pasifik yang telah secara efektif menutup perbatasan mereka, keputusan ini akan berarti Selandia Baru akan memiliki penutupan perbatasan terluas dan terberat dari negara manapun di dunia," kata Ardern, menurut The Star.

Negara ini hanya memiliki enam kasus yang dikonfirmasi saat penutupan, dan naik menjadi 11 kasus per Selasa. Belum ada kasus kematian terjadi. Tetapi Ardern mengatakan negara melakukan hal itu karena yakin bahwa jumlah kasus akan meningkat.

"Itulah sebabnya pada akhirnya, kami harus bekerja keras dan kami harus melakukannya lebih awal. Kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi kesehatan warga Selandia Baru," katanya kepada wartawan.

10. Spanyol

Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown terhadap negara yang dihuni 47 juta orang penduduk itu mulai Sabtu (14/3/2020). Langkah yang bertujuan untuk menghambat penyebaran virus corona (COVID-19) yang sudah menjangkiti banyak orang itu akan berlaku hingga 15 hari ke depan.

Langkah itu juga diambil karena Spanyol menjadi negara yang terkena dampak COVID-19 paling parah kedua di Eropa, setelah Italia. Per Selasa, negara ini memiliki 9.942 kasus dengan total kematian 342 orang. Sementara pasien sembuh ada 530 orang.

"Kami (pada akhirnya) akan kembali ke pekerjaan rutin kami dan kembali mengunjungi teman-teman dan orang-orang terkasih kami," kata Perdana Menteri Pedro Sanchez dalam pidato yang disiarkan secara nasional.

"Sampai saat itu tiba, jangan buang energi yang penting sekarang. Jangan sampai salah langkah," katanya lagi, mengutip Reuters.

11. Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan mengunci ibukota Manila pada 12 Maret, setelah melaporkan peningkatan tajam kasus corona di negara itu. Per Selasa ini, kasus corona di Filipina mencapai 142 kasus. Negara melakukan lockdown tersebut pada saat kasus masih di angka 52 kasus.

Selain lockdown, Duterte juga menyetujui resolusi lain soal penanganan wabah. Seperti larangan pertemuan warga dalam skala besar, penutupan sekolah selama satu bulan dan karantina komunitas tertentu di mana kasus ditemukan, lapor Reuters.

Pada Senin, warga juga melakukan karantina di sejumlah komunitas di Pulau Luzon.

12. Libanon

Libanon pada Minggu mendesak warganya untuk tetap tinggal di rumah, selama dua minggu ke depan. Negara itu pun berencana membendung wabah virus dengan menutup bandara utama setelah COVID-19 menewaskan tiga orang.

Hal ini ditegaskan Menteri Informasi Manal Abdel Samad setelah total kasus naik menjadi 99. "Warga negara untuk tetap di rumah dan tidak keluar kecuali karena keperluan ekstrem hingga 29 Maret," katanya dikutip dari AFP.

Bandara Internasional Beirut juga akan ditutup mulai Rabu (18/3/2020). Pelabuhan masuk juga akan ditutup.

Meski demikian, para diplomat PBB, karyawan organisasi internasional dan arus barang masih diizinkan masuk. Begitu pula tenaga medis, toko makanan.

Namun institusi dan bisnis akan ditutup. Sejak awal Maret, negara yang sudah beberapa tahun terjebak dalam krisis ekonomi dan protes tersebut sudah memerintahkan penutupan sekolah, universitas dan restoran.

Per Selasa ada 109 kasus di negara ini, dengan tiga kematian dan tiga sembuh.

13. Prancis

Prancis menerapkan lockdown terhadap seluruh negeri pada Sabtu, menjadikannya negara Eropa terbaru yang melakukan hal tersebut. Langkah ini ditempuh negara pasca kasus corona di Prancis dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 72 jam terakhir.

Pada Senin, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mewajibkan warganya untuk tinggal di rumah hingga 15 hari terhitung Selasa ini. Pemerintah pun akan memperketat perbatasan untuk memperlambat penularan virus.

Per Selasa ada 6.633 kasus infeksi corona dikonfirmasi di negara ini. Di mana korban meninggal ada sebanyak 148 orang dan 12 sembuh.

14. Republik Ceko

Republik Ceko menyatakan keadaan darurat dan melarang kunjungan dari beberapa negara pada hari Kamis. Ada 15 negara yang dilarang memasuki Ceko setidaknya selama 30 hari ke depan yaitu Inggris, Italia, Spanyol, Norwegia, Belanda, Belgia, Denmark, Perancis, Austria, Jerman, China, Korea Selatan, Iran, Swiss dan Swedia. Pemerintah juga melarang warga untuk bepergian ke negara-negara tersebut.

Area di mana banyak orang berkumpul, seperti gym, perpustakaan, dan kolam renang, juga akan ditutup selama setidaknya 30 hari. Bar dan restoran akan dioperasikan dengan jam terbatas.

Republik Ceko telah melaporkan 344 kasus virus corona pada Selasa, dan belum ada kasus kematian sementara sembuh ada tiga orang.






Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular