Ini Kronologi Wafatnya Pasien Positif Corona asal Solo
Redaksi, CNBC Indonesia
13 March 2020 16:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih telah mengonfirmasi salah satu pasien positif corona atau COVID-19 meninggal dunia di RS Moewardi Solo.
Ternyata, pasien ini tidak habis berpergian ke luar negeri. Namun justru menghadiri sebuah seminar di Bogor, Jawa Barat.
Setelah seminar tersebut, pasien ini mengeluhkan sakit dan pergi ke dokter.
"Tidak ada riwayat ke luar negerinya. Hanya dia habis pulang dari sebuah acara seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020 dan 29 Februari 2020 mulai mengalami gejala pilek dan batuk," katanya seperti dilansir CNN Indonesia yang mengutip Antara.
Siti juga mengakui masih terus melakukan pelacakan kontak pasien yang meninggal tersebut. Upaya pelacakan juga dilakukan terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi.
Pasien yang meninggal, kata Siti, tinggal di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Sementara ada juga pasien PDP tinggal di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. Dua lokasi tersebut, kata dia, menjadi fokus lacak yang dilakukan dinas kesehatan.
Siti mengatakan, mereka yang mengalami gejala COVID-19 setelah kontak dengan dua pasien itu akan diarahkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih lanjut. Sementara untuk orang-orang yang tidak mengalami gejala, pihaknya tetap menyarankan mereka melakukan karantina mandiri.
"Tolong jangan pergi-pergi dulu selama 14 hari ke depan," katanya.
Hingga 12 Maret 2019, pemerintah mengonfirmasi ada 34 kasus corona. Sedangkan tiga pasien sembuh.
Sebelumnya pada 11 Maret lalu, ada satu pasien juga yang tewas. Ia merupakan warga negara Inggris yang dirawat di Bali.
(dru/dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Ternyata, pasien ini tidak habis berpergian ke luar negeri. Namun justru menghadiri sebuah seminar di Bogor, Jawa Barat.
Setelah seminar tersebut, pasien ini mengeluhkan sakit dan pergi ke dokter.
"Tidak ada riwayat ke luar negerinya. Hanya dia habis pulang dari sebuah acara seminar di Bogor pada 25-28 Februari 2020 dan 29 Februari 2020 mulai mengalami gejala pilek dan batuk," katanya seperti dilansir CNN Indonesia yang mengutip Antara.
Siti juga mengakui masih terus melakukan pelacakan kontak pasien yang meninggal tersebut. Upaya pelacakan juga dilakukan terhadap Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini masih dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi.
Pasien yang meninggal, kata Siti, tinggal di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Sementara ada juga pasien PDP tinggal di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari. Dua lokasi tersebut, kata dia, menjadi fokus lacak yang dilakukan dinas kesehatan.
Siti mengatakan, mereka yang mengalami gejala COVID-19 setelah kontak dengan dua pasien itu akan diarahkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk ditangani lebih lanjut. Sementara untuk orang-orang yang tidak mengalami gejala, pihaknya tetap menyarankan mereka melakukan karantina mandiri.
"Tolong jangan pergi-pergi dulu selama 14 hari ke depan," katanya.
Hingga 12 Maret 2019, pemerintah mengonfirmasi ada 34 kasus corona. Sedangkan tiga pasien sembuh.
Sebelumnya pada 11 Maret lalu, ada satu pasien juga yang tewas. Ia merupakan warga negara Inggris yang dirawat di Bali.
(dru/dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular