Jokowi Buka-bukaan: 2 Pasien Corona Meninggal di Indonesia
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 March 2020 16:02
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan update penyebaran virus corona di Indonesia per 12 Maret 2020 kemarin. Dia menyebutkan sampai 12 Maret 2020, ada 34 pasien positif corona di Indonesia dan 2 pasien meninggal.
"Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah terkena epidemi corona. Dan pada hari ini sudah 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara. Artinya sekali lagi virus ini tidak mengenal batas negara, dan per 12 maret di negara kita 34 kasus telah terlonfirmasi dan 2 pasien meninggal dunia," jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Dia mengatakan, pemerintah tanpa henti mengupayakan kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona yang sudah dimasukkan dalam kategori pandemi. Langkah serius diambil pemerintah, tanpa ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di tengah masyarakat.
"Dalam penanganan memang kita tidak bersuara. Kita harus tetap tenang," ujarnya.
Bahkan dalam mencegah penyebaran virus corona, Jokowi mengatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) ikut dilibatkan. Demikian juga dengan intelijen Kepolisian.
"Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi harus kita lakukan secara bersamaan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan kontak tracking atau pelacakan," ujar Jokowi.
(wed/wed) Next Article Wiku: Kasus Corona B117 Tak Tingkatkan Transmisi Covid-19 RI
"Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah terkena epidemi corona. Dan pada hari ini sudah 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara. Artinya sekali lagi virus ini tidak mengenal batas negara, dan per 12 maret di negara kita 34 kasus telah terlonfirmasi dan 2 pasien meninggal dunia," jelas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Dia mengatakan, pemerintah tanpa henti mengupayakan kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona yang sudah dimasukkan dalam kategori pandemi. Langkah serius diambil pemerintah, tanpa ingin menciptakan rasa panik dan keresahan di tengah masyarakat.
Bahkan dalam mencegah penyebaran virus corona, Jokowi mengatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) ikut dilibatkan. Demikian juga dengan intelijen Kepolisian.
"Tetapi kita juga tahu bahwa virus ini juga memiliki kecepatan yang sangat cepat dalam penyebarannya. Tindakan pencegahan dan mitigasi harus kita lakukan secara bersamaan. Pemerintah telah dan akan terus melakukan kontak tracking atau pelacakan," ujar Jokowi.
(wed/wed) Next Article Wiku: Kasus Corona B117 Tak Tingkatkan Transmisi Covid-19 RI
Most Popular