
Jakarta Hingga Bekasi, Mal & Ritel Sepi Tersengat Corona
Ferry Sandi & Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 March 2020 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan pengunjung ke pusat-pusat perbelanjaan akibat kekhawatiran corona berdampak signifikan bagi pedagang atau peritel di mal-mal. Pedagang mengeluhkan penjualan mereka drop semenjak ada kasus positif corona di Indonesia, Senin (2/3).
Pantauan CNBC Indonesia, terhadap pedagang-pedagang batik di Mal Atrium Senin, Jakarta (ralat: sebelumnya ditulis Bekasi), kondisi pengunjung memang lebih lengang. Nurida, salah satu pedagang mengatakan sebelum kasus corona pengunjung di akhir pekan masih tinggi, terutama dari luar daerah Bekasi.
"Biasanya pengunjung bejubel. Bejubel banget. Sambil liat-liat, banyak orang daerah. Biasanya di sini orang daerah seperti Papua atau mana ada, sekarang nggak ada," kata Nurida kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/3).
Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap omzetnya secara keseluruhan. Sebelum wabah corona melanda, dalam sehari ia bisa meraup omzet sebesar Rp 5 juta. Kini, sudah terjun bebas sampai 80%.
"Drastis banget. Kalau biasa omzet Rp 4-5 juta sekarang paling dapat 1 juta/harinya. Jadi drastis banget, drastis. Pengunjung juga drastis. (Jadi) dikit, berkurang banget. Liat aja nih satu-dua (orang) biasanya kan, uhh banyak. Apalagi jam-jam istirahat (makan siang) kan rame," sebutnya.
Ia bilang turunnya kunjungan dari warga daerah ke pusat belanja karena merebaknya virus corona. Banyak masyarakat yang menahan untuk bepergian jauh untuk menghindari penyebaran virus ini. Alhasil, pedagang pun ikut terkena dampak.
Rahmat Hidayat, pedagang lainnya di Mal Atrium, mengaku ada penurunan pengunjung dan berdampak pada penjualan. "Menurun semenjak corona, mulai sepi. Jauh bedanya. Sekarang buat sewanya doang. Kalau penjualan (menurun)," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada pusat perbelanjaan kelas premium di jantung Jakarta. Corporate Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini membenarkan sejak adanya wabah corona jumlah pengunjung ke mal turun. Jumlah pengunjung rata-rata pada saat weekdays 56.000 - 60.000 pengunjung per hari. Kemudian untuk weekend sekitar 65.000 - 70.000 pengunjung.
"Kalau penurunan jumlah pengunjung pasti adanya. Kalau kami lihat dari prosentase penurunannya fluktuatif, sekitar 10-15%, dan ini juga kami pantau terus," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu, (11/03/2020).
Di Plaza Senayan, terutama di SOGO. Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Handaka Santosa mengatakan bahwa ada penurunan pengunjung terhadap SOGO saat kasus positif corona diumumkan. Dia pun memutar otak untuk menarik minat konsumen dengan membuat berbagai promosi.
"Kalau saya lihat pengunjung ini tentunya sedikit banyak ada pengurangan. Itu artinya kami memberikan gimmick promosi untuk membuat customer tertarik untuk berbelanja," ujar Handaka saat ulang tahun SOGO ke-30 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020)
Dia menuturkan bahwa pengurangan pengunjung sekitar 10 persen. Pihaknya mencoba meyakinkan bahwa para pelanggan yang berbelanja tetap aman dari penyebaran virus corona.
Pantauan CNBC Indonesia, juga berlangsung di Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, Jawa Barat pada akhir pekan lalu tampak lebih sepi dari biasanya. Kondisi serupa juga di Mal AEON BSD, Tangerang Selatan, Banten, kondisi lapangan parkir relatif sepi, biasanya sulit mendapatkan lahan parkir. Kondisi serupa juga terjadi pada salah satu mal besar di Jakarta Barat yang terpantau lebih lengang dari biasanya pada akhir pekan lalu.
Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, selaku pengusaha yang menjadi tenant di mal, menceritakan kondisi terkini semenjak Indonesia positif corona. Hingga Rabu (11/3), sudah ada 27 kasus positif corona di Indonesia, satu di antaranya meninggal.
"Aktivitas kunjungan ke pusat belanja menurun, sangat terasa sekali," kata Tutum kepada CNBC Indonesia.
Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Pantauan CNBC Indonesia, terhadap pedagang-pedagang batik di Mal Atrium Senin, Jakarta (ralat: sebelumnya ditulis Bekasi), kondisi pengunjung memang lebih lengang. Nurida, salah satu pedagang mengatakan sebelum kasus corona pengunjung di akhir pekan masih tinggi, terutama dari luar daerah Bekasi.
"Biasanya pengunjung bejubel. Bejubel banget. Sambil liat-liat, banyak orang daerah. Biasanya di sini orang daerah seperti Papua atau mana ada, sekarang nggak ada," kata Nurida kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/3).
"Drastis banget. Kalau biasa omzet Rp 4-5 juta sekarang paling dapat 1 juta/harinya. Jadi drastis banget, drastis. Pengunjung juga drastis. (Jadi) dikit, berkurang banget. Liat aja nih satu-dua (orang) biasanya kan, uhh banyak. Apalagi jam-jam istirahat (makan siang) kan rame," sebutnya.
Ia bilang turunnya kunjungan dari warga daerah ke pusat belanja karena merebaknya virus corona. Banyak masyarakat yang menahan untuk bepergian jauh untuk menghindari penyebaran virus ini. Alhasil, pedagang pun ikut terkena dampak.
Rahmat Hidayat, pedagang lainnya di Mal Atrium, mengaku ada penurunan pengunjung dan berdampak pada penjualan. "Menurun semenjak corona, mulai sepi. Jauh bedanya. Sekarang buat sewanya doang. Kalau penjualan (menurun)," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada pusat perbelanjaan kelas premium di jantung Jakarta. Corporate Communications Grand Indonesia Annisa Hazarini membenarkan sejak adanya wabah corona jumlah pengunjung ke mal turun. Jumlah pengunjung rata-rata pada saat weekdays 56.000 - 60.000 pengunjung per hari. Kemudian untuk weekend sekitar 65.000 - 70.000 pengunjung.
"Kalau penurunan jumlah pengunjung pasti adanya. Kalau kami lihat dari prosentase penurunannya fluktuatif, sekitar 10-15%, dan ini juga kami pantau terus," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu, (11/03/2020).
Di Plaza Senayan, terutama di SOGO. Direktur PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Handaka Santosa mengatakan bahwa ada penurunan pengunjung terhadap SOGO saat kasus positif corona diumumkan. Dia pun memutar otak untuk menarik minat konsumen dengan membuat berbagai promosi.
"Kalau saya lihat pengunjung ini tentunya sedikit banyak ada pengurangan. Itu artinya kami memberikan gimmick promosi untuk membuat customer tertarik untuk berbelanja," ujar Handaka saat ulang tahun SOGO ke-30 di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020)
Dia menuturkan bahwa pengurangan pengunjung sekitar 10 persen. Pihaknya mencoba meyakinkan bahwa para pelanggan yang berbelanja tetap aman dari penyebaran virus corona.
Pantauan CNBC Indonesia, juga berlangsung di Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, Jawa Barat pada akhir pekan lalu tampak lebih sepi dari biasanya. Kondisi serupa juga di Mal AEON BSD, Tangerang Selatan, Banten, kondisi lapangan parkir relatif sepi, biasanya sulit mendapatkan lahan parkir. Kondisi serupa juga terjadi pada salah satu mal besar di Jakarta Barat yang terpantau lebih lengang dari biasanya pada akhir pekan lalu.
Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, selaku pengusaha yang menjadi tenant di mal, menceritakan kondisi terkini semenjak Indonesia positif corona. Hingga Rabu (11/3), sudah ada 27 kasus positif corona di Indonesia, satu di antaranya meninggal.
"Aktivitas kunjungan ke pusat belanja menurun, sangat terasa sekali," kata Tutum kepada CNBC Indonesia.
Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular