Harga Minyak di Tangan Arab, Harga BBM Tergantung ESDM

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
10 March 2020 07:20
Harga Minyak di Tangan Arab, Harga BBM Tergantung ESDM
Jakarta, CNBC Indonesia- Sektor migas dalam negeri kembali diterpa gonjang-ganjing harga minyak dunia. Gara-gara Arab dan Rusia bertikai, harga emas hitam ini langsung amblas di pasaran ke level US$ 30 per barel.

Turunnya harga minyak dunia biasanya akan berimbas ke harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), dan berujung pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti yang terjadi di awal tahun lalu, fluktuasi harga minyak sempat membuat harga BBM di dalam negeri alami penyesuaian.



Rata-rata ICP per Februari berada di level US$ 56,61 per barel, turun dibanding Januari lalu. Dengan harga minyak yang amblas beberapa hari ini, diproyeksi akan kembali mendorong turun ICP.

Lantas, bagaimana dengan nasib harga BBM?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan turunnya harga minyak dunia belum langsung berdampak pada penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kita masih akan lihat dulu ini, temporary atau bagaimana? Tiba-tiba kita antisipasi eh ternyata naik lagi kan gak tahu," ujar Arifin saat dijumpai di Istana Kepresidenan, Senin (09/3/2020).

Menurut Arifin, sampai saat ini faktor-faktor lainnya masih dikalkulasi oleh pemerintah untuk penyesuaian harga BBM seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan ketersediaan pasokan. Untuk itu, soal harga BBM masih perlu dihitung terlebih dulu.

"Sedang dihitung, kita lakukan evaluasi dulu."

Sementara untuk dampak lainnya, menurut Arifin karena negara ini lebih cenderung impor sehingga belum begitu membebani. "Ekspor kita kan dikit, malah impor."



[Gambas:Video CNBC]




Harga minyak dunia anjlok signifikan, harga minyak dunia untuk jenis Brent kini berada di level US$ 33,89 per barel, untuk WTI bahkan sudah di bawah US$ 30 per barel. Dikhawatirkan akan berdampak pada harga minyak Indonesia yang berada di level US$ 56,61 per barel pada bulan Februari.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan antisipasi dilakukan baik di hulu dan hilir. Di sektor hulu akan berpengaruh karena keekonomian jadi masalah, namun akan berdampak baik di hilir.

"Tapi di hilir ini kan bagus karena kita akan beli banyak jadinya mumpung harga masih (rendah). Kan yang lagi turun crude nanti diolahnya di kilang," ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Senin, (09/02/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan, soal dampak ke harga bahan bakar minyak (BBM) dirinya menyerahkan ke pemerintah. "Bukan di Pertamina (penurunan) harga kan di pemerintah," imbuhnya.

SPBU swasta seperti Shell, AKR, dan Total juga mengatakan untuk penyesuaian harga akan mengikuti kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Marketing Manager Total Oil Indonesia Magda Naibaho saat ditanya soal rencana penurunan harga BBM menjawab pihaknya baru melakukan koordinasi saja. Menurutnya harga akan disesuaikan dengan formulasi pemerintah.

"Kalau lihat komponen di formulasi, rasanya cukup clear ya," ungkapnya.

VP External Relations Shell Rhea Sianipar menjelaskan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memperhatikan banyak faktor. Seperti pilihan pasar dan kinerja perusahaan.

Sayangnya pihak Shell belum memberikan kepastian adanya kemungkinan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). "Kami akan terus menyediakan BBM yang aman dan berkualitas tinggi bagi pelanggan kami di Indonesia," ungkapnya saat dihubungi Senin, (09/03/2020).

VP Corporate Communication AKR Suresh Vembu mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi. Pihaknya juga mengupayakan untuk melindungi nilai terhadap nilai tukar dollar. Sehingga pergerakan harga diperkirakan tidak akan berdampak kepada profitabilitas perusahaan.

"Model distribusi AKR adalah "pass through", di mana harga bahan bakar minyak (BBM) kita pass ke customer dengan formula," ungkapnya, Senin, (9/03/2020).

Dirinya mencontohkan ketika harga minyak jatuh pada tahun 2016, AKR terus mempertahankan atau meningkatkan margin perdagangan dan distribusi.

"Saat ini Kami memonitor Net Open Position dan melakukan kontrol yang baik pada hal yang sama - jadi kami tidak melihat adanya masalah yang timbul dari pergerakan harga minyak yang tiba-tiba ini," imbuhnya.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Turun, ESDM Terbitkan Formula Harga Baru BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular