Internasional
Duh! Bukan Cuma Corona, Korsel Dibuat Pusing Flu Babi
09 March 2020 08:11
Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae in menggelar preskon di kompleks pemerintah di pusat kota Seoul, Korea Selatan, Minggu, 23 Februari 2020. Presiden Korea Selatan telah menempatkan negara itu dalam siaga tertinggi untuk penyakit menular dan mengatakan para pejabat harus mengambil langkah untuk memerangi wabah virus. (Lee Jin-wook/Yonhap via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan kini dipusingkan dengan corona. Bagaimana tidak, negeri itu kini mencatat 7.314 kasus COVID-19 di negerinya.
Tapi bukan hanya itu, negeri KPOP kini juga dipusingkan dengan virus mematikan lainnya. Tapi bukan ke manusia melainkan ke babi, yakni Afrika swine fever (ASF/ flu babi Afrika).
Peningkatan jumlah babi yang terkena virus ini bertambah. Dari data lembaga penelitian yang berafiliasi dengan pemerintah, dikutip dari South Korea Herald yang melansir Yonhap, ada 325 babi hutan terinfeksi virus ini.
Bangkai babi bahkan ditemukan bertebaran di perbatasan. Termasuk kabupaten Paju, Gunnae dan Yeoncheon di Provinsi Gyeonggi, utara Seoul.
Korsel mengkonfirmasi wabah penyakit hewan yang pertama kali terjadi pada September 2019. Meskipun tidak ada kasus ASF tambahan di peternakan, pihak berwenang terus menemukan babi hutan mati.
"Berbeda dari penyakit hewan lainnya, seperti penyakit kaki dan mulut, yang ditularkan melalui udara, demam babi Afrika menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau sisa-sisa mereka," tulis media itu mengutip ahli.
Sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan, pihak berwenang telah memusnahkan sekitar 400.000 babi. Saat ini, tidak ada vaksin atau obat.
(sef/sef)
Tapi bukan hanya itu, negeri KPOP kini juga dipusingkan dengan virus mematikan lainnya. Tapi bukan ke manusia melainkan ke babi, yakni Afrika swine fever (ASF/ flu babi Afrika).
Peningkatan jumlah babi yang terkena virus ini bertambah. Dari data lembaga penelitian yang berafiliasi dengan pemerintah, dikutip dari South Korea Herald yang melansir Yonhap, ada 325 babi hutan terinfeksi virus ini.
Bangkai babi bahkan ditemukan bertebaran di perbatasan. Termasuk kabupaten Paju, Gunnae dan Yeoncheon di Provinsi Gyeonggi, utara Seoul.
Korsel mengkonfirmasi wabah penyakit hewan yang pertama kali terjadi pada September 2019. Meskipun tidak ada kasus ASF tambahan di peternakan, pihak berwenang terus menemukan babi hutan mati.
"Berbeda dari penyakit hewan lainnya, seperti penyakit kaki dan mulut, yang ditularkan melalui udara, demam babi Afrika menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau sisa-sisa mereka," tulis media itu mengutip ahli.
Sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan, pihak berwenang telah memusnahkan sekitar 400.000 babi. Saat ini, tidak ada vaksin atau obat.
Artikel Selanjutnya
Bikin Panik, Seribuan Babi di Bali Mati Misterius
(sef/sef)
