
RI Mau Jadi 'Raja Minyak', Pertamina Gali Harta Karun Ini
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
09 March 2020 07:29

Untuk mengurangi ketergantungan impor minyak dan BBM yang menjadi perhatian pemerintah saat ini, selain menggenjot produksi minyak domestik, Pertamina juga terus mengerjakan proyek-proyek kilang yang sudah direncanakan.
Nicke menuturkan, banyak orang yang bertanya-tanya apakah proyek-proyek kilang Pertamina dibangun atau tidak. "Karena itu kami membuat progres mingguan proyek-proyek kilang. Sampai juga progres pembuatan peralatan-peralatannya di luar negeri. Kilang-kilang Pertamina memang sudah pada tua. Tapi kami terus optimalkan dengan perawatan yang baik," kata Nicke.
Sementara Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, mengatakan saat ini kapasitas produksi kilang minyak Pertamina 1 juta bph, sementara produksi BBM dari kilang-kilang itu adalah 650 ribu-700 ribu bph. "Konsumsi BBM dalam negeri itu 1,3 juta bph. Jadi harus ada impor 500 ribu-600 ribu bph. Karena itu tidak ada pilihan harus bangun kilang. Pertama kami melakukan upgrading kilang-kilang yang tua," ujarnya.
Saat ini Pertamina memiliki 5 kilang, masing-masing di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan. Kilang baru yang rencananya akan dibangun adalah di Tuban dan Bontang.
Pengembangan kilang tua dan pembangunan kilang baru akan membuat total produksi kilang Pertamina naik menjadi 2 juta bph di 2025 atau 2026, dan jumlah ini membuat Indonesia bisa bebas dari impor BBM. Selain menghasilkan BBM, kilang-kilang ini juga ditargetkan memproduksi produk petrokimia 12 juta ton per tahun.
Selama ini, kilang-kilang Pertamina hanya bisa mengolah minyak mentah dari dalam negeri saja, jadi spesifikasinya terbatas. Lewat pengembangan (updgrade), kilang-kilang ini nantinya juga bisa mengolah minyak mentah impor dan menghasilkan bensin kualitas tinggi.
(wed)
Nicke menuturkan, banyak orang yang bertanya-tanya apakah proyek-proyek kilang Pertamina dibangun atau tidak. "Karena itu kami membuat progres mingguan proyek-proyek kilang. Sampai juga progres pembuatan peralatan-peralatannya di luar negeri. Kilang-kilang Pertamina memang sudah pada tua. Tapi kami terus optimalkan dengan perawatan yang baik," kata Nicke.
![]() |
Sementara Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, mengatakan saat ini kapasitas produksi kilang minyak Pertamina 1 juta bph, sementara produksi BBM dari kilang-kilang itu adalah 650 ribu-700 ribu bph. "Konsumsi BBM dalam negeri itu 1,3 juta bph. Jadi harus ada impor 500 ribu-600 ribu bph. Karena itu tidak ada pilihan harus bangun kilang. Pertama kami melakukan upgrading kilang-kilang yang tua," ujarnya.
Saat ini Pertamina memiliki 5 kilang, masing-masing di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan. Kilang baru yang rencananya akan dibangun adalah di Tuban dan Bontang.
Pengembangan kilang tua dan pembangunan kilang baru akan membuat total produksi kilang Pertamina naik menjadi 2 juta bph di 2025 atau 2026, dan jumlah ini membuat Indonesia bisa bebas dari impor BBM. Selain menghasilkan BBM, kilang-kilang ini juga ditargetkan memproduksi produk petrokimia 12 juta ton per tahun.
Selama ini, kilang-kilang Pertamina hanya bisa mengolah minyak mentah dari dalam negeri saja, jadi spesifikasinya terbatas. Lewat pengembangan (updgrade), kilang-kilang ini nantinya juga bisa mengolah minyak mentah impor dan menghasilkan bensin kualitas tinggi.
(wed)
Next Page
Pertamina 'Raja BBM'
Pages
Most Popular